Setelah serangkaian pemeriksaan tersebut, dokter membuat diagnosis klinis bahwa anak tersebut mengalami CLM.
Dokter memberikan obat resep tablet Albendazole 400 mg sekali sehari selama tiga hari dan antihistamin untuk meredakan gejala gatal dari infeksi cacing tambang.
Setelah seminggu, rasa gatal menghilang, dan lesi mulai memudar.
Anak tersebut dipantau selama enam minggu. Pada akhir periode CLM, lesi telah sepenuhnya menghilang dan ia dipulangkan dari klinik.
Dalam jurnal Scientific Research juga dijelaskan selengkapnya tentang CLM sebagai berikut.
Baca juga: Infeksi Cacing Kremi Bisa Sebabkan Komplikasi, Apa Saja?
Menurut ulasan jurnal Scientific Research, CLM atau cutaneous larva migrans adalah penyakit zoonosis pada kulit yang disebabkan oleh larva cacing tambang.
Spesies umum cacing tambang ini (Nematoda) meliputi Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum.
Telur mereka dikeluarkan melalui feses hewan kecil dan menetas di tanah berpasir yang hangat, teduh, lembap.
Inang utama cacing tambang ini adalah anjing dan kucing.
Hewan ini rentan terinfeksi karena suka membersihkan kaki mereka dengan lidah dan mengendus kotoran atau tanah yang terkontaminasi.
Larva parasit berkembang menjadi tahap cacing tambang dewasa di usus halus hewan-hewan ini.
Manusia bisa terinfeksi saat berjalan atau bermain di pasir atau tanah yang sudah terkontaminasi kotoran hewan yang terinfeksi, tanpa alas kaki.
Baca juga: Kebiasaan Mengisap Jempol Dapat Sebabkan Anak Terinfeksi Cacing Kremi
Penyakit ini tersebar di seluruh dunia, tetapi banyak ditemukan di negara-negara berpendapatan rendah di wilayah tropis dan subtropis.
Kasus ini telah dilaporkan dari Afrika, Amerika Selatan, Asia, dan Karibia.
CLM terjadi karena invasi kulit yang dilakukan oleh larva parasit cacing tambang.