Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Diabetes Konsumsi Gula Berlebihan, Apa yang Akan Terjadi?

Kompas.com - 02/10/2024, 07:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Jika Anda menderita diabetes dan sembarangan konsumsi gula, Anda akan sangat mudah mengalami hiperglikemia dan berisiko tinggi mengembangkan komplikasi penyakit.

Penderita diabetes harus mengontrol asupan gula karena kadar glukosa yang dimiliki sudah tinggi.

Seseorang didiagnosis diabetes, jika kadar gula darah puasa 126 mg/dL atau lebih tinggi, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Baca juga: Setelah Konsumsi Gula Berlebihan, Apa yang Harus Dilakukan Penderita Diabetes?

Jika dengan kadar tersebut Anda tetap konsumsi gula, kadarnya dapat mencapai tingkat yang sangat tinggi. Ini disebut hiperglikemia.

Seiring waktu, jika kondisi ini dibiarkan kadar gula darah yang sangat tinggi bisa merusak berbagai bagian tubuh penderita diabetes, seperti saraf, otak, dan ginjal.

Baca terus artikel ini yang akan mengulas bagaimana hiperglikemia terjadi pada penderita diabetes dan berbagai kerusakan fisik yang bisa terjadi sebagai komplikasinya.

Baca juga: Tantangan 30 Hari Tanpa Konsumsi Gula Tambahan, Apa yang Terjadi?

Hiperglikemia pada penderita diabetes

Setelah mengonsumsi gula berlebihan, penderita diabetes akan mengalami hiperglikemia.

Mengutip Eating Well, "hiper" berarti tinggi, dan "glikemia" mengacu pada jumlah glukosa (jenis gula) dalam darah.

Menurut penjelasan yang dikutip dari Mayo Clinic, hiperglikemia biasanya tidak menimbulkan gejala sampai kadar gula darah tinggi di atas 180-200 mg/dL.

Saat itu, gejala hiperglikemia berkembang perlahan selama beberapa hari atau minggu.

Semakin lama kadar gula darah tetap tinggi, gejalanya bisa semakin serius.

Namun, beberapa orang penderita diabetes tipe 2 bisa tidak mengalami gejala apa pun dalam waktu lama, meski kadar gula darahnya tinggi.

Setiap tubuh orang bisa saja menunjukkan respons yang berbeda.

Meski tanpa gejala, hiperglikemia yang berlangsung lama, meskipun tidak parah, dapat menyebabkan kerusakan berbagai bagian tubuh, meliputi mata, ginjal, saraf, dan jantung.

Baca juga: 7 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula Bantu Hidup Sehat Panjang Umur

Komplikasi diabetes

  • Komplikasi diabetes jangka panjang

Konsumsi gula berlebihan ketika Anda sudah menderita diabetes dapat mendorong banyak komplikasi jangka panjang, seperti:

    • Penyakit kardiovaskular
    • Kerusakan saraf (neuropati)
    • Kerusakan ginjal (nefropati diabetik) atau gagal ginjal
    • Kerusakan pada pembuluh darah retina (retinopati diabetik) yang dapat mengakibatkan kebutaan
    • Masalah kaki yang disebabkan oleh kerusakan saraf atau aliran darah yang buruk yang dapat mengakibatkan infeksi kulit yang serius, ulserasi, dan dalam beberapa kasus bisa membuat penderitanya diamputasi
    • Masalah tulang dan sendi
    • Infeksi gigi dan gusi

Baca juga: Apa Penderita Diabetes Boleh Konsumsi Gula? Ini Penjelasannya...

  • Komplikasi diabetes yang bersifat darurat

Ketika penderita diabetes konsumsi gula berlebihan dan hiperglikemia terjadi tanpa diobati, bisa muncul kondisi darurat yang disebut ketoasidosis diabetik.

Oleh karena itu, banyak ahli kesehatan menyarankan penderita diabetes melakukan tes keton, jika kadar gula darah melebihi 240 mg/dL, seperti yang dikutip dari Eating Well.

Menurut Mayo Clinic, kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan insulin. Insulin adalah hormon yang berperan untuk membawa gula dalam darah (glukosa) untuk masuk ke sel-sel seluruh tubuh yang membutuhkan agar digunakan sebagai energi.

Saat ketoasidosis terjadi, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk menghasilkan energi.

Alhasil, kadar gula darah meningkat dan tubuh mulai memecah lemak untuk menghasilkan energi.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Mengurangi Konsumsi Gula?

Ketika lemak dipecah untuk dijadikan energi dalam tubuh, lemak tersebut menghasilkan asam beracun yang disebut keton.

Keton terakumulasi dalam darah dan akhirnya keluar ke dalam urine.

Jika tidak diobati, ketoasidosis diabetik dapat menyebabkan koma diabetik yang dapat mengancam jiwa.

Oleh karena itu, sebelum koma diabetik terjadi, ketoasidosis membutuhkan perawatan medis segera.

Semua komplikasi diabetes yang telah dijelaskan di atas bisa dicegah dengan penderita diabetes mengontrol konsumsi gula harian meliputi yang ada dalam makanan maupun minuman.

Lebih baik mencegah daripada mengobati ketika sudah berakibat parah seperti yang dijabarkan di atas, bukan?

Baca juga: Apa Saja Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebih? Ini Ulasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau