KOMPAS.com - Kadar gula darah puasa umum dipakai untuk mendiagnosis pradiabetes, diabetes, dan diabetes gestasional.
Jika kadar gula darah (glukosa) puasa Anda tinggi, mungkin saja Anda mengalami salah satu dari ketiga kondisi itu.
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, kadar gula darah puasa normal adalah 70-100 mg/dL.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal, Pradiabetes, dan Diabetes? Ketahuilah Ini...
Kadar gula darah puasa tinggi ketika hasilnya mencapai 126 mg/dL ke atas.
Pasien harus puasa (tidak makan dan minum, kecuali air putih) selama 8-12 jam sebelum tes dilakukan untuk mendapatkan kadar gula darah puasa, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.
Tes ini biasanya dilakukan di pagi hari agar Anda tidak perlu berlama-lama tidak makan.
Tes kadar gula darah mengukur glukosa dalam darah saat kadarnya seharusnya paling rendah.
Kenapa kadar gula darah puasa bisa tinggi? Ada penjelasan mengenai hal ini yang akan diulas dalam artikel ini.
Baca juga: Apa Hal yang Meningkatkan Kadar Gula Darah? Ini Ulasannya...
Makanan yang kita makan antara waktu makan malam dan waktu tidur mungkin dianggap sebagai penyebab kadar gula darah puasa tinggi.
Namun, sebenarnya makanan bukanlah penyebab utamanya.
Dikutip dari Eating Well, Robert Chilton, MD, seorang ahli jantung dan profesor kedokteran di University of Texas Health Science Center di San Antonio mengatakan bahwa alasan sebenarnya adalah terkait dengan gagguan kontrol hormon terhadap kadar gula darah.
Saat diabetes tipe 2 berkembang, biasanya kontrol hormonal terhadap glukosa darah menurun.
Baca juga: Apakah Dehidrasi Meningkatkan Kadar Gula Darah? Ini Penjelasannya...
Hormon yang terlibat dalam kontrol gula darah meliputi berikut:
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh sel beta pankreas. Hormon ini membantu tubuh menggunakan glukosa dari makanan dengan memungkinkannya masuk ke dalam sel tubuh untuk menghasilkan energi.
Amylin adalah hormon yang disekresi dari sel-sel beta. Fungsinya adalah untuk memperlambat pelepasan glukosa ke dalam aliran darah setelah makan dengan memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan rasa kenyang.
Inkretin adalah sekelompok hormon yang disekresikan dari usus. Ini meliputi glucagon-like peptide 1 (GLP-1).
Fungsinya adalah meningkatkan pelepasan insulin tubuh setelah makan.
Hal ini pada gilirannya memperlambat pengosongan lambung, meningkatkan rasa kenyang, menunda pelepasan glukosa ke dalam aliran darah, dan mencegah pankreas melepaskan glukagon, sehingga mengurangi glukosa ke dalam darah.
Baca juga: 6 Menu Sarapan Simpel untuk Kontrol Kadar Gula Darah
Glukagon adalah hormon yang diproduksi di sel alfa pankreas. Fungsinya untuk memecah glukosa yang disimpan di hati dan otot, agar bisa dilepaskan untuk menyediakan energi ketika glukosa dari makanan tidak tersedia.
Dengan kata lain, glukagon berperan untuk membantu meningkatkan glukosa dalam darah ketika kadarnya rendah.
Pada orang dengan diabetes, biasanya pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah cukup, atau tubuh Anda tidak memproses insulin secara efektif.
Selain itu, orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 biasanya mengalami defisiensi hormon amylin.
Oleh karena itu, jumlah gula dalam darah Anda lebih tinggi dari normal.
Jika tidak ada gangguan terhadap empat hormon di atas, kadar gula darah puasa bisa normal, di mana tubuh akan menangani perubahan pasokan dan permintaah glukosa dengan aman selama 24 jam setiap hari.
Baca juga: Serat Jadi Nutrisi Terbaik untuk Cegah Kadar Gula Darah Naik Turun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.