Kurang tidur membuat seseorang cenderung mudah stres, gelisah, dan merasa cemas.
Konsumsi minuman berkafein, seperti teh dan kopi secara rutin bisa mengakibatkan sakit kepala berulang.
Laman kesehatan WebMD menjelaskan bahwa kafein memiliki efek diuretik yang mendorong pembuangan urine.
Jika tidak diimbangi dengan minum air putih atau cairan lain, seseorang akan mengalami dehidrasi dan kehilangan magnesium. Kondisi itulah yang kemudian membuat orang mengeluhkan sakit kepala.
Baca juga: Apakah Minum Teh Tawar itu Sehat? Berikut Penjelasannya...
Semua minuman manis, termasuk es teh dapat menyebabkan kenaikan gula darah yang memicu penyakit diabetes.
Terlebih, saat ini banyak minuman berbahan teh yang diberi tambahan topping tinggi kalori, seperti boba, krim kocok, dan kental manis.
Kandungan asam oksalat pada teh manis dapat menyebabkan penumpukan senyawa di ginjal sehingga mengganggu fungsi ginjal dalam mengeluarkan sisa metabolisme atau kotoran dari darah.
Dilansir dari laman Fakultas Kedokteran UMSU, penurunan fungsi ginjal akibat teh manis menyebabkan batu ginjal dan kerusakan ginjal.
Asupan kafein berlebihan di masa kehamilan, termasuk dari konsumsi teh bisa meningkatkan komplikasi kehamilan, seperti keguguran dan berat badan lahir rendah.
American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan ibu hamil untuk tidak melebihi batas 200 mg. Artinya, bumil perlu membatasi minum teh 1-2 cangkir saja.
Baca juga: Kenapa Tidak Boleh Minum Teh Setelah Makan? Berikut 4 Alasannya
Teh juga dapat menghambat penyerapan zat besi sehingga membuat bumil rentan mengalami anemia.
Untuk itu, ibu hamil yang ingin minum teh sebaiknya berkonsultasi dahulu ke dokter kandungan.
itulah sederet efek samping minum es teh manis. Jika Anda mengalami salah satu kondisi di atas dan merasa itu terjadi akibat minum teh, sebaiknya hindari kebiasaan tersebut. Konsultasikan juga ke dokter untuk mendapat perawatan yang sesuai.