Biji labu kuning juga memiliki kandungan zinc yang dapat membantu kerja enzim di dalam proses pencernaan untuk bekerja lebih dengan baik.
Baca juga: Apa Manfaat Labu untuk Kesehatan? Berikut 8 Daftarnya…
Kandungan serat tinggi pada labu bisa membantu untuk menyeimbangkan kadar gula darah tinggi sehingga baik untuk mencegah diabetes dan merawat penyakit diabetes.
Kadar gula darah yang seimbang tidak hanya akan mencegah diabetes, tetapi juga akan menurunkan risiko penyakit lainnya, seperti obesitas dan kerusakan liver.
Makan buah, sayur, dan makanan tinggi antioksidan, bisa mendukung fungsi liver, atau organ hati.
Buah labu memiliki kandungan antioksidan, seperti beta karoten dan vitamin C, yang akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin A sehingga meningkatkan kemampuannya untuk melawan penyakit.
Salah satu khasiat labu kuning adalah bisa mendukung fungsi sistem imun tubuh karena kandungan vitamin A, C, dan zinc tinggi di dalamnya.
Kandungan antioksidan pada buah labu akan melawan penyakit akibat infeksi, seperti selesma dan flu.
Kandungan serat tinggi pada buah labu dapat memberikan rasa kenyang dan mengurangi keinginan untuk makan dengan porsi besar.
Tidak hanya itu saja, kandungan air pada buah labu juga memberikan efek serupa sehingga akan berdampak positif pada penurunan berat badan.
Labu kuning tidak hanya bisa melawan infeksi, seperti selesma, tetapi juga bisa melawan penyakit akibat radikal bebas.
Artinya, sel-sel di dalam tubuh akan tetap terjaga kesehatannya dan risiko penyakit kronis, seperti kanker, bisa dicegah.
Baca juga: Rebusan Daun Sirih Bisa Mengobati Penyakit Apa Saja? Ini 9 Daftarnya…
Buah labu kuning, termasuk yang masih mentah dan yang sudah dimasak, memiliki kandungan vitamin A dan C yang bisa mendukung kesehatan kulit.
Selain itu, labu kuning juga memiliki kandungan beta karoten yang dapat mengurangi inflamasi dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Dengan memahami labu kuning bisa mengobati penyakit apa saja, Anda bisa mulai makan labu setiap hari.
Meskipun umumnya aman, jumlah labu yang dikonsumsi perlu dibatasi agar tidak berlebihan dan menimbulkan efek samping tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.