Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Salmonellosis: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Kompas.com - 26/12/2024, 08:00 WIB
Khairina

Penulis

KOMPAS.com- Salmonellosis adalah penyakit menular (zoonosis) yang menyerang sistem pencernaan, khususnya saluran usus pada manusia dan hewan.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella yang biasanya masuk melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi, atau melalui serangga seperti lalat.

Penyakit ini dapat memicu gejala diare, dan dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian.

Intensitas reaksi mulai terinfeksi bakteri Salmonella akan terjadi sekitar 7 sampai 36 jam dan akan berlangsung selama 2 sampai 7 hari.

Baca juga: Kenali Jenis Penyakit Menular yang Disebabkan Bakteri Salmonella

Penyebab Salmonella

Dilansir berbagai sumber, manusia dan hewan dapat membawa bakteri Salmonella dalam usus dan feses mereka. Bakteri ini sering menyebar melalui makanan yang terkontaminasi.

Sumber makanan umum yang dapat menyebabkan infeksi Salmonella meliputi:

-Daging mentah dan setengah matang, termasuk ayam, kalkun, bebek, sapi, daging sapi muda, dan babi.

-Buah atau sayuran mentah.

-Susu yang tidak dipasteurisasi dan produk olahan susu lainnya, seperti keju lunak, es krim, dan yogurt.

-Telur mentah atau setengah matang.

-Makanan olahan seperti nugget ayam dan selai kacang.

Seseorang juga dapat terinfeksi Salmonella secara langsung melalui:

-Kebiasaan mencuci tangan yang buruk, bakteri ini dapat ditularkan jika tidak mencuci tangan dengan baik setelah menggunakan toilet atau mengganti popok.

Hewan peliharaan: Hewan seperti anjing, kucing, burung, dan reptil dapat membawa bakteri Salmonella.

Baca juga: Infeksi Salmonella: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Gejala

Gejala infeksi Salmonella biasanya muncul dalam 7 hingga 36 jam setelah paparan bakteri dan dapat berlangsung selama 2 hingga 7 hari.

Gejala umum yang sering muncul pada seseorang yang terpapar bakteri Salmonella adalah:

-Diare

-Muntah dan mual

-Sakit perut, kram, atau nyeri hebat

-Demam dan menggigil

-Nyeri otot

-Feses berdarah

Tanda-tanda dehidrasi seperti urine sedikit atau gelap, mulut kering, dan tubuh lemas

Faktor risiko 

Anak-anak, terutama yang berusia di bawah 5 tahun, lebih rentan terkena infeksi Salmonella dibandingkan orang dewasa. Lansia dan orang dengan sistem imun yang lemah juga lebih mudah terinfeksi.

Faktor risiko lainnya meliputi:

-Perjalanan internasional: Salmonella lebih sering ditemukan di daerah dengan sanitasi yang buruk.

-Penggunaan obat-obatan tertentu:

-Obat kanker atau steroid dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

-Antasida mengurangi jumlah asam di lambung, sehingga bakteri Salmonella lebih mudah bertahan hidup.

-Antibiotik dapat membunuh bakteri “baik” dalam tubuh, sehingga infeksi menjadi lebih sulit dilawan.

-Masalah sistem kekebalan tubuh, risiko meningkat jika seseorang memiliki penyakit yang menurunkan fungsi kekebalan, seperti HIV, anemia sel sabit, atau malaria.

-Penyakit radang usus, kondisi ini dapat merusak lapisan usus, sehingga mempermudah Salmonella untuk berkembang.

Bakteri Salmonella masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Setelah masuk ke saluran pencernaan, sebagian bakteri dihancurkan di lambung, sementara sisanya berkembang biak di usus, menyebabkan gejala klinis seperti demam dan diare.

Berikut adalah tingkatan infeksi Salmonella:

Gastroenteritis, yakni infeksi saluran pencernaan tanpa toksin sebelumnya.

Gejalanya mual, muntah, diare, demam ringan, dan tinja berdarah. Pemulihan biasanya terjadi dalam 2-3 hari.

-Demam tifoid (tipes), bakteri berkembang biak di berbagai organ seperti hati, limpa, dan sumsum tulang. Gejalanya demam tinggi, nyeri perut, dan ruam.

-Bakteremia (septikemia), infeksi berat dengan bakteri menyebar melalui darah dan dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, abses paru, atau meningitis.

Diagnosis dan Penanganan

Penyakit Salmonellosis biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan uji laboratorium terhadap darah, urine, atau feses. Tanda-tanda spesifik seperti demam tinggi dengan ruam merah muda dapat mengindikasikan infeksi serius.

Pencegahan 

Untuk mencegah penyakit ini, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:

-Masak makanan hingga benar-benar matang.

-Cuci tangan dengan sabun menggunakan teknik 6 langkah.

-Menggunakan peralatan masak yang terpisah untuk makanan mentah dan matang.

-Mencuci alat makan hingga bersih.

-Mengonsumsi susu atau jus yang telah dipasteurisasi.

-Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Dengan menjaga kebersihan dan memperhatikan cara pengolahan makanan, risiko terinfeksi Salmonella dapat diminimalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau