KOMPAS.com - Memastikan kebersihan makanan yang kita konsumsi merupakan hal yang penting.
Sebab, dalam makanan seringkali ada hal yang bisa memicu ekracunan, salah satunya salmonella.
Salmonella adalah jenis bakteri yang dapat hidup dan berkembang biak di saluran pencernaan manusia dan hewan.
Salmonella keluar dari tubuh melalui kotoran. Jika ada makanan yang terkontaminasi kotoran hewan tersebut, maka sudah bisa dipastikan bakteri salmonella telah bersarang didalamnya.
Salmonella biasanya terdapat dalam makanan seperti daging sapot, ayam, babi, atau makanan laut.
Susu dan telur juga seringkali terkontaminasi bakteri salmonella.
Makanan adalah sumber utama infeksi salmonella.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Penyakit Asam Urat
Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi salmonella bisa menyebabkan kram perut, diare parah, dan muntah.
Kebanyakan orang dengan diare yang disebabkan oleh Salmonella sembuh total. Namun, adapula yang mengalami perubahan kebiasaan buang air besar, baik dari sego frekuensi atau konsistensi buang air besar, dalam beberapa bulan.
Beberapa orang dengan infeksi Salmonella mengalami nyeri pada persendian mereka, yang disebut artritis reaktif.
Artritis reaktif dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun dan sulit diobati.
Beberapa orang dengan arthritis reaktif juga mengalami iritasi mata dan nyeri saat buang air kecil.
Untuk mencegah infeksi salmonella, Anda bisa menerapkan tips berikut:
Cuci tangan Anda selama 20 detik sebelum dan sesudah makan.
Selain itu, cuci peralatan masak Anda dengan air panas dan sabut setelah digubakan. Anda juga perlu mencuci buah dan sayur yang akan dikonsumsi.
Kuman pada makanan bisa mati selama proses memasak. Karena itu, masak makanan dengan suhu yang tepat, minimal 63 derajat celcius jika memasang daging merah dan 74 derajat celcius saat memasak daging unggas.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Penyakit Asam Urat
Pastikan suhu lemari es Anda di bawah 4 derajat celcius.
Orang yang terinfeksi salmonella juga tidak boleh menyiapkan makanan atau menuangkan air untuk orang lain sampai gejalanya hilang dan dinyatakan sembuh seratus persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.