Oleh karena itu, sangat penting mengurangi karbohidrat olahan untuk mencegah lonjakan gula darah.
Tubuh membutuhkan gula, tetapi tidak dengan gula tambahan, seperti sukrosa dan sirup jagung fruktosa tinggi.
Gula tambahan pada dasarnya hanyalah kalori kosong, yang artinya akan menambahkan asupan kalori tanpa memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Sayangnya, gula tambahan bisa ditemukan dalam banyak makanan dan minuman, terutama produk olahan, kemasan, dan cepat saji.
Untuk mengurangi asupan gula tambahan dan mencegah lonjakan gula darah, Anda bisa melakukannya dengan cek label nutrisi pada makanan dan minuman.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan untuk Menurunkan Gula Darah Setelah Makan?
Kelabihan berat badan atau obesitas dapat mempersulit tubuh untuk menggunakan insulin dan mengendalikan kadar gula darah.
Hal ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 serta komplikasinya.
Oleh karena itu, Anda perlu mengontrol berat badan secara konsisten untuk mencegah terjadinya lonjakan gula darah.
Olahraga adalah satu cara efektif untuk membantu mengendalikan dan mencegah lonjakan gula darah.
Sebab, aktivitas fisik mampu meningkatkan sensitivitas sel terhadap hormon insulin yang bekerja untuk mengontrol kadar gula darah.
Olahraga secara rutin juga memiliki manfaat tambahan yaitu membantu menurunkan berat badan, yang pada gilirannya bisa membantu mengelola kadar gula darah.
Serat adalah nutrisi penting yang harus Anda peroleh untuk mencegah terjadinya lonjakan gula darah setelah makan.
Serat, khususnya serat larut, adalah zat yang seperti gel ketika larut dalam air. Zat ini membantu memperlambat penyerapan karbohidrat dalam usus.
Hal itu menyebabkan kadar gula darah naik turun secara bertahap, juga membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Makanan yang mengandung serat larut, seperti kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran.