- Demam di atas 38 derajat Celsius
- Batuk yang mengeluarkan lendir atau ludah berwarna kuning, hijau, atau berdarah.
Baca juga: Imbauan Kemenkes untuk Cegah Penularan Virus HMPV
Pencegahan penularan
Secara global, pneumonia telah menewaskan lebih dari 740.000 anak di bawah usia 5 tahun pada tahun 2019. Angka ini lebih besar daripada jumlah kematian akibat penyakit menular apa pun, seperti infeksi HIV, malaria, atau tuberkulosis.
Sebagian besar pneumonia menular antar manusia. Pneumonia paling sering menyebar saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, sehingga menyebarkan droplet pernapasan ke udara. Droplet ini kemudian dapat terhirup oleh kontak dekat.
Walau jarang, tapi penularan pneumonia bisa terjadi karena menyentuh benda atau permukaan yang terdapat kuman lalu menyentuh hidung atau mulut.
Tidak semua orang yang terpapar pneumonia akan berkembang menjadi penyakit.
Pencegahan utama penyakit ini adalah vaksinasi untuk mencegah infeksi bakteri penyebab pneumonia. Beberapa vaksin juga bisa mencegah virus pernapasan yang dapat menyebabkan komplikasi pneumonia, misalnya vaksin Covid-19, influenza, RSV, atau pun cacar air.
Upaya pencegahan lainnya adalah dengan menghindari orang yang sedang sakit flu, mencuci tangan dengan sabun, berhenti merokok, serta mengendalikan penyakit kronik seperti asma.
Baca juga: Mengenal Virus Influenza dan Potensinya Sebabkan Wabah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.