KOMPAS.com - Transplantasi rambut telah menjadi solusi andalan bagi mereka yang mengalami kebotakan, apalagi teknologi terus berkembang yang semakin meningkatkan efektivitas dan kenyamanan prosedurnya.
Kerontokan hingga kebotakan tidak hanya memengaruhi penampilan seseorang. Hal tersebut turut memberi dampak psikologis, yakni kepercayaan diri turun.
Jika dilakukan oleh tenaga medis berpengalaman, tranplantasi rambut bisa memberi tingkat keberhasilan sampai 95 persen. Rambut yang dicangkokkan biasanya mulai tumbuh dalam 3-6 bulan dan hasil penuh terlihat dalam satu tahun.
Jika dulu transplantasi rambut identik dengan metode konvensional yang meninggalkan bekas luka dan membutuhkan waktu pemulihan lama, kini proses pengerjaannya semakin nyaman, sembuh lebih cepat, bahkan yang terbaru tidak dibutuhkan mencukur rambut di bagian belakang kepala sampai plontos.
Baca juga: Ingin Melakukan Transplantasi Rambut? Ketahui Prosedur dan Risikonya
“Pada saat proses pemindahannya ini, di hampir semua tempat di seluruh dunia akan dilakukan pencukuran, minimal di area donor, sehingga tentunya akan mempengaruhi penampilan," paparnya.
Dengan teknik terbaru tanpa cukur ini, tidak diperlukan pencukuran sama sekali pada area donor. Metode ini cocok untuk mereka yang tidak ingin terlalu terlihat seperti habis melakukan transplantasi rambut.
"Sehingga setelah tindakan pasien dapat beraktivitas normal dengan lebih seamless,” ujar kata dr.Ivan dari klinik Permata Wong, Jakarta Selatan.
Mayoritas pasien transplantasi rambut yang pernah dia tangani adalah penipisan rambut atau kebotakan, baik di daerah depan maupun tengah, baik pada pria maupun wanita. Saat ini klinik Permata Wong menjadi klinik pertama yang melakukan metode transplantasi tanpa pencukuran rambut.
Baca juga: Ini Cara Meminimalkan Kebotakan Rambut pada Pria dan Wanita
"Transplantasi bisa dilakukan ketika rambut sudah mulai menipis, bisa di area depan ataupun tengah. Selain itu, bagi yang dahinya lebar, hairline bisa kita turunkan sehingga tampak lebih youthful. Bisa juga di daerah pitak yang karena luka atau ingin membuat atau menebalkan alis dan jenggot," paparnya.
Dengan semakin banyaknya klinik estetika yang mengerjakan tindakan transplantasi rambut, kini pasien tidak perlu lagi melakukannya di luar negeri.
"Tentu saja karena dilakukan di Indonesia, monitoring dan perawatan pasca tindakan dapat dilakukan dengan optimal, di samping pastinya waktu dan biaya akan lebih efisien karena tidak harus bepergian ke luar negeri,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.