Jika Anda melewatkan sahur, tubuh tidak mendapatkan asupan kalori yang cukup selama puasa keesokan harinya.
Itu bisa membuat tubuh akan memecah lemak dan protein untuk dijadikan sebagai sumber energi.
Jika hal itu Anda lakukan terus-menerus, Anda bisa mengalami perunan berat badan secara drastis yang bisa mengganggu kesehatan tubuh Anda.
Daya tahan tubuh Anda menurun juga bisa menjadi efek samping puasa tanpa sahur.
Efek samping ini bisa terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi untuk sistem kekebalan tubuh.
Akibatnya, Anda lebih berisiko mengalami berbagai macam penyakit saat puasa, seperti nyeri tenggorokan, diare, flu, dan sembelit.
Sebenarnya, sahur selama puasa Ramadhan berguna untuk mencegah terjadinya sindrom metabolik, seperti gangguan terkait gula darah, obesitas, tekanan darah, dan kolesterol.
Salah satu efek samping puasa tanpa sahur yang perlu diwaspadai adalah terjadinya penurunan gula darah yang terlalu rendah atau disebut hipoglikemia.
Kondisi ini berbahaya untuk kesehatan karena dapat menyebabkan Anda mengalami gejala, seperti pusing, lemas, tubuh gemetar, keringat dingin, kejang, hingga penurunan kesadaran.
Baca juga: Apakah Puasa Ramadhan Picu Gangguan Pencernaan? Ini Penjelasannya...
Tidak sahur untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan juga meningkatkan risiko asam lambung naik.
Makan makanan sehat saat sahur bisa membantu memperlambat proses pengosongan lambung yang menurunkan risiko asam lambung naik selama puasa Ramadhan.
Puasa tanpa sahur juga meningkatkan risiko Anda mengalami penurunan massa otot.
Baca juga: Kisah Penerbangan Saudia 163: Saat Pintu Dibuka di Bandara, 301 Penumpang Ditemukan Sudah Tewas
Sahur adalah waktu yang Anda miliki untuk mendapatkan asupan protein sebelum berpuasa.
Pakar kesehatan menyarankan untuk makanan sumber protein menjadi salah satu menu sahur sebelum puasa.
Protein berfungsi untuk membantu pembentukan dan perbaikan jaringan otot.
Baca juga: Bagaimana Bisa Ada Warga Sipil di Area Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut?