KOMPAS.com - Dua pendaki wanita, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal dalam pendakian ke Puncak Carstensz di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Sabtu (1/3/2025).
Menurut laporan yang dikutip dari Kompas.com pada Minggu (2/2/2025), penyebab dua pendaki Puncak Carstensz tersebut meninggal adalah hipotermia karena cuaca yang buruk.
Puncak Carstensz atau Carstensz Pyramid adalah nama lain dari Puncak Jaya, bagian dari Pegunungan Jayawijaya di Papua.
Puncak yang masuk dalam tujuh puncak tertinggi di dunia ini diketahui memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Baca juga: Hipotermia: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengatasinya
Iklim di Puncak Carstensz dan daerah sekitarnya sangat beragam, seperti yang dikutip dari Carstensz Papua.
Pada siang hari, suhu udara naik dari 12 Celcius hingga 37 Celcius. Pada waktu ini biasanya hujan turun.
Pada malam hari, suhu udara di dekat Base Camp bisa turun hingga -8 Celcius.
Baca juga: Mengenal Pendarahan Otak: Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Oleh karenanya, hipotermia sangat berisiko terjadi pada para pendaki Puncak Jaya.
Hipotermia tidak hanya bisa terjadi pada pendaki Puncak Carstensz, kondisi ini berisiko dialami oleh siapa saja yang berada di lingkungan yang dingin, basah, atau berangin.
Mengenali gejala hipotermia bisa membantu Anda mencari pertolongan segera untuk meredakan hipotermia.
Baca juga: Banjir Jabodetabek, Waspadai Risiko Hipotermia pada Anak dan Lansia
Dikutip dari Cleveland Clinic, hipotermia merupakan keadaan darurat medis dan memerlukan perawatan segera.
Anda bisa mengalami hipotermia setelah terpapar kondisi dingin, basah, atau berangin.
Kondisi darurat ini bisa terjadi ketika suhu tubuh Anda turun hingga di bawah 35 Celcius.
Jika suhu tubuh Anda sangat rendah, otak dan tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.
Jika tidak diobati, hipotermia dapat menyebabkan serangan jantung (ketika jantung Anda berhenti berdetak) dan kematian.
Baca juga: Kenapa Badan Tiba-tiba Menggigil Kedinginan di Malam Hari?