Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipotermia pada Pendaki: Kenali Gejalanya dan Langkah Penanganan yang Tepat

Kompas.com - 04/03/2025, 15:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

1
Sumber Antara

KOMPAS.com - Kondisi cuaca ekstrem di daerah pegunungan tinggi kini menjadi perhatian serius bagi para pendaki, mengingat risiko hipotermia yang dapat mengancam keselamatan mereka.

Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh seseorang menurun hingga di bawah 35 derajat Celsius akibat paparan suhu dingin dalam waktu lama.

Dikutip dari Antara, Selasa (4/3/2025), Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Faisal Parlindungan Sp.PD, menjelaskan bahwa gejala hipotermia dapat bervariasi tergantung tingkat keparahannya.

Baca juga: 10 Penyebab Badan Menggigil Kedinginan, Tak Hanya Flu

Gejala hipotermia ringan (suhu tubuh 32-35 derajat Celcius) antara lain tubuh menggigil, kulit pucat dan dingin, bicara melambat atau cadel, serta denyut jantung dan pernapasan sedikit meningkat.

Menurut dr. Faisal, pada hipotermia ringan, penderita juga dapat mengalami kebingungan ringan dan kesulitan berkonsentrasi.

Untuk kondisi hipotermia yang lebih serius, seperti pada suhu tubuh 28-32 derajat Celcius, gejala yang muncul bisa lebih berat.

Baca juga: 12 Makanan Sehat yang Perlu Dikonsumsi Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Apa Saja?

Pada hipotermia sedang, menggigil bisa mulai berkurang atau berhenti karena tubuh kehilangan kemampuan untuk menghasilkan panas. Denyut nadi dan pernapasan melambat, otot melemah, dan koordinasi menjadi buruk.

Kesulitan berjalan, disorientasi, serta perilaku aneh seperti melepas pakaian meskipun merasa kedinginan, juga dapat terjadi.

Lebih parah lagi, hipotermia berat yang terjadi pada suhu tubuh di bawah 28 derajat Celcius dapat membuat penderita tidak sadarkan diri dan mengalami gangguan irama jantung.

"Pernapasan dan denyut jantung sangat lambat atau sulit dideteksi, dan pupil melebar serta tidak bereaksi terhadap cahaya," tambahnya.

Dalam situasi darurat seperti ini, dr. Faisal menyarankan agar langkah pertama yang dilakukan adalah memindahkan pendaki ke tempat yang lebih hangat dan terlindung dari angin, hujan, atau salju.

Baca juga: 15 Gejala Heatstroke dan Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan

"Jika ada tenda, segera masukkan orang tersebut ke dalamnya. Jika tidak ada tempat berlindung, buat penghalang dari tas atau benda lain untuk melindungi dari angin," katanya.

Jika pakaian pendaki basah, dr. Faisal menekankan pentingnya mengganti pakaian dengan yang kering.

"Jika tidak ada baju ganti, bungkus tubuhnya dengan jaket atau sleeping bag," ujarnya.

Baca juga: 4 Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan: Dari Peradangan hingga Infeksi

Selain itu, penggunaan selimut darurat dan kompres hangat juga bisa membantu menahan panas tubuh dan mempercepat pemulihan suhu tubuh.

Halaman:
1
Komentar
yg paling manjur adalah meluk mesin truk saat lagi panas, dijamin deh langsung sembuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kaka Slank Ungkap Kerabat Pakai Kaus Buatan Bunda Iffet Saat Pemakaman Mendiang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau