Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Penyakit Autoimun Dapat Ditekan, Ini Tips dari Dokter

Kompas.com - 12/03/2025, 05:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi dan imunologi, dr. Alvina Widhani, menyampaikan bahwa gejala penyakit autoimun dapat ditekan dengan terapi pengobatan yang tepat dan penerapan pola hidup sehat.

Dikutip dari Antara, Selasa (11/3/2025), dr. Alvina menjelaskan bahwa meskipun penyakit autoimun tidak bisa disembuhkan, penderita masih bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan aktivitas normal jika gejalanya terkontrol.

"Gejala penyakit ini dapat ditekan, sehingga penderita dapat beraktivitas seperti biasa," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Baca juga: Penyakit Autoimun Tidak Menular, Ini Penyebab dan Cara Menghadapinya

Menurut dr. Alvina, terapi pengobatan yang tepat, yang disertai dengan pola hidup sehat, merupakan kunci untuk meredakan gejala penyakit autoimun.

Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, penderita dengan gejala ringan dapat berpotensi mengurangi ketergantungan pada obat jika berhasil menerapkan pola hidup sehat.

"Ada beberapa kondisi ringan autoimun lepas obat dengan pola hidup sehat, tapi perlu dipantau kalau ada pemicu, seperti penyebab stres atau pola hidup tak bisa dijaga," ungkapnya.

Untuk penderita dengan gejala autoimun tingkat menengah hingga berat, dr. Alvina menyarankan agar mereka tetap mendapatkan terapi obat, namun dengan dosis yang lebih rendah apabila menerapkan gaya hidup sehat secara konsisten.

Baca juga: Seperti Apa Gatal karena Diabetes? Berikut 4 Ciri-cirinya…

Selain itu, dr. Alvina juga menjelaskan bahwa gejala penyakit autoimun sangat bervariasi.

Oleh karena itu, dia menyarankan siapa saja yang mengalami tanda-tanda seperti kadar Hb rendah, anemia, rambut rontok, atau kesulitan memiliki keturunan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

"Konsultasi ke dokter, dokter akan lakukan pemeriksaan, karena autoimun sangat luas," ujar dr. Alvina.

Dalam pemeriksaan lebih lanjut, dokter dapat merekomendasikan sejumlah tes seperti pemeriksaan darah, rontgen, radiasi, hingga biopsi kulit dan ginjal untuk memastikan apakah seseorang menderita penyakit autoimun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Panglima TNI Mutasi 86 Perwira Tinggi, Ini Daftarnya!
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau