Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/07/2013, 10:38 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber AP

Kompas.com — Tingginya level polusi di China bukan hanya berdampak buruk bagi saluran pernapasan, melainkan juga memperpendek usia. Hal tersebut secara nyata terlihat di wilayah yang paling buruk tingkat polusinya, yakni di daerah utara China.

Para peneliti mencatat, setengah miliar penduduk yang tinggal di wilayah tersebut sejak 1990-an memiliki usia harapan hidup 5,5 tahun lebih pendek dibandingkan dengan penduduk di wilayah yang udaranya lebih bersih.

Level partikel polutan di Beijing, ibu kota negara tersebut, hampir mencapai 40 kali ambang batas atas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hampir setengah dari emisi di negara tersebut berasal dari pembakaran batu bara. Sisanya dari pembakaran kendaraan bermotor dan kontruksi.

Perbandingan usia harapan hidup penduduk di China akibat polusi udara mudah dilakukan. Selama satu dekade, pemerintah menyediakan secara cuma-cuma batu bara untuk dibakar, terutama di daerah utara yang udaranya sangat dingin. Meski demikian, peraturan tersebut kini tidak dilanjutkan.

Para peneliti menemukan perbedaan signifikan pada partikel polutan dan usia harapan hidup di dua wilayah tersebut.

Penelitian tersebut dilakukan oleh peneliti dari China, Israel, dan Amerika Serikat, dan dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

"Penelitian sebelumnya telah mengungkapkan efek buruk polutan bagi kesehatan manusia. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana dampaknya bagi usia harapan hidup," kata Michael Greenstone, profesor ekonomi lingkungan dari Massachusetts Institute of Technology.

Hasil riset tersebut bisa menjawab dengan jelas karena kebijakan Pemerintah China secara dramatis berpengaruh pada konsenstrasi polutan pada orang yang tampaknya sehat.

Penduduk di wilayah Huai River bagian utara China diberikan batu bara secara cuma-cuma oleh pemerintah untuk bahan bakar pemanas di rumah dan juga perkantoran. Kebijakan tersebut berlaku sejak tahun 1950-1980.

Partikel yang berasal dari pembakaran batu bara sebenarnya berbahaya jika terhirup.

Para peneliti mengumpulkan data dari 90 kota pada tahun 1981-2000 untuk mengetahui rata-rata konsenstrasi partikel pembakaran. Yang dianggap partikel adalah hasil pembarakan dengan diameter kurang dari 100 mikrometer, emisi dari sumber pembangkit listrik, konstruksi, dan juga kendaraan.

Di wilayah utara China, konsenstrasi partikel sekitar 184 mikrogram per meter kubik atau 55 persen lebih tinggi dibanding di wilayah selatan, dan usia harapan hidupnya 5,5 tahun lebih pendek.

Menurut para peneliti perbedaan usia harapan hidup tersebut karena peningkatan insiden kematian akibat kardiorespiratori. Kondisi tersebut dipicu oleh kualitas udara yang buruk dan menyebabkan penyakit paru, kanker paru, stroke, dan juga serangan jantung.

Hasil penelitian di China ini bisa dipakai untuk mengetahui efek polusi di negara lain. Analisis menunjukkan, setiap tambahan 100 mikrogram partikel per meter kubik di atmosfer akan menurunkan usia harapan hidup per kelahiran sampai tiga tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com