Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2013, 08:53 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com-Tubuh sejatinya selalu memberikan tanda bila ada sesuatu yang tidak beres. Sayangnya, tanda yang diberikan kerap tak diperhatikan. Padahal, tanda kecil sekalipun jika diperhatikan dan segera ditangani, akan berdampak positif bagi kesehatan tubuh.

Salah satu tanda yang sering diberikan tubuh adalah sendawa. Sendawa sebetulnya adalah proses mengeluarkan gas dari dalam perut.

"Sendawa terjadi akibat gas yang terperangkap di antara saluran pencernaan atas dan bawah. Gas yang berlebihan ini kemudian harus dikeluarkan supaya perut kembali nyaman," kata dokter pemerhati gaya hidup, dr. Grace Judio-Kahl MSc, MH, CHt.

Sendawa yang tidak terlalu sering mungkin menjadi hal yang normal. Namun bila terlalu sering, Grace menyarankan, sebaiknya segera memperhatikan pola konsumsi sehari-hari. Umumnya seseorang menghasilkan 1/2 sampai 1 liter gas dan dikeluarkan 1-4 kali sehari.

"Suatu gangguan di sistem pencernaan timbul karena adanya ketidakseimbangan pola makan. Hal ini berakibat pada ketidakseimbangan enzim yang menyebabkan sendawa," kata Grace.

Grace menyoroti konsumsi daging yang lebih tinggi dibandingkan sayur. Daging membutuhkan usaha lebih enzim pencernaan seperti amilase, protease, lipase untuk mengolahnya. Hal ini tidak selalu bisa dipenuhi sistem pencernaan. Kurangnya enzim pencernaan inilah yang kemudian memicu sendawa.

Untuk mencegah sendawa tidak sering terjadi, Grace menyarankan, penyeimbangan pola makan dengan buah dan sayur. Asupan kaya serat ini tidak memerlukan terlalu banyak enzim pencernaan dalam pengolahannya.

"Dengan konsumsi seimbang, enzim pencernaan bisa tetap tercukupi. Dalam sehari usahakan mengkonsumsi 25-30 gram serat, atau setara 3 mangkuk buah dan sayur," kata Grace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com