Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperlukan Tambahan 5.000 Tenaga Medis untuk Tangani Ebola

Kompas.com - 29/10/2014, 14:36 WIB

KOMPAS.com - Lebih dari 5.000 tenaga kesehatan tambahan diperlukan untuk melawan ebola di negara-negara yang paling terdampak virus ini di Afrika Barat.

Hal tersebut disampaikan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
Ia mengatakan kekhawatirannya dalam mendapatkan para tenaga medis mengingat ketakutan banyak orang akan ebola.

Kim menungkapkan hal tersebut saat berbicara di Ethiopia bersama Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Ketua Uni Afrika Nkosazana Dlamini-Zuma.

Ban mengatakan penyebaran virus terus melebihi respon masyarakat internasional. Dia meminta negara-negara anggota Uni Afrika tidak memaksakan pembatasan perjalanan
terkait dengan ebola atau menutup perbatasan mereka.

"Kita masih memerlukan tenaga medis yang berasal dari Afrika untuk masuk ke dalam tiga negara yang terkena dampak. Kepala Misi PBB untuk Tanggap Darurat Ebola, David Nabarro, telah memberitahu dibutuhkan setidaknya 5.000 tenaga medis dari luar wilayah," kata Jim.

Faktor ketakutan akan kemungkinan tertular ebola menyebabkan para tenaga medis tak mau dikirim ke Afrika Barat.

"Saya berharap para tenaga medis profesional akan memahami bahwa sumpah yang mereka ucapkan ketika menjadi tenaga medis justru diperlukan untuk saat-saat seperti ini, "katanya.

Dlamini-Zuma mengatakan bahwa negara-negara Uni Afrika telah berjanji untuk mengirim lebih dari 2.000 tenaga medis ke Afrika Barat. Namun, ia tidak mengatakan kapan para tenaga medis tersebut akan tiba.

"Penyakit ini bukan sesuatu yang baru bagi dunia, dan manifestasinya di berbagai negara telah mengejutkan kami.  Dengan kejadian sebelumnya, respon kita di semua tingkat  global dan nasional  sangat lambat, dan reaksi otomatisnya tidak tidak selalu membantu dalam situasi tersebut, "kata Dlamini-Zuma.

Ebola telah menimpa negara-negara Afrika Barat seperti Liberia, Sierra Leone dan Guinea dan  menewaskan hampir 5.000 orang. (Eva Erviana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com