Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Langka, Tumbuh ‘Tanduk’ di Kepala Nenek Ini

Kompas.com - 30/08/2015, 12:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

 KOMPAS.com –Kondisi langka dialami Liang Xiuzhen (87) asal Sichuan, Tiongkok. Pada kepalanya tumbuh semacam daging dan kulit padat yang berbentuk seperti tanduk.

‘Tanduk’ itu kini telah berukuran kurang lebih 12 cm dengan diameter 5 cm. Orang-orang melihatnya seperti tanduk hewan karena memiliki warna kecokelatan, padat, dan teksturnya agak kasar. Anaknya, Wang Zhaojun menceritakan, ‘tanduk’ itu  telah tumbuh dalam dua tahun terakhir dan saat ini masih terus berkembang.

Mulanya, sekitar 8 tahun lalu ada tahi lalat di atas kepala Liang. Tahi lalat itu sering terasa gatal dan Liang hanya diberikan obat herbal.

Keluarga Liang tak khawatir sedikitpun dengan pemakaian obat herbal karena dipercaya akan mengobati tanpa efek samping. Namun, lama-kelamaan tahi lalat tumbuh. Awalnya, hanya sebesar jari kelingking.

“Kami pernah pergi ke rumah sakit dan dokter tidak bisa mendiagnosa pertumbuhan di kepalanya itu,” kata Wang seperti dikutip dari Dailymail.co.uk.

Menurut Wang, ibunya pun takut pergi ke dokter dan beranggapan tidak akan kembali pulang ke rumah jika sudah ditangani di rumah sakit. Pengobatan herbal akhirnya menjadi pilihan Liang saat itu.

Meski sudah sebesar jari kelingking, keluarga mengabaikan ‘tanduk’ tersebut karena mengira tak akan tumbuh menjadi lebih besar. Hingga akhirnya, Liang kembali dibawa ke dokter.

Para dokter pun kaget melihat pertumbuhan di kepala Liang. Dengan pertumbuhan yang begitu cepat, dokter khawatir ‘tanduk’ akan berkembang menjadi kanker. Terkadang, dari sekitar ‘tanduk’ itu juga merembes darah dan kulit berwarna kemerahan.

“Saat itu terkadang sangat menyakitkan sehingga dapat membangunkan saya dari tidur,” ucap Liang.

Menurut dokter, pertumbuhan itu adalah kulit tanduk dan dapat diatasi dengan operasi pengangkatan, tergantung kesehatan fisik pasien juga. Sang anak berharap dapat membujuk Liang menjalani pengobatan oleh dokter.

Kondisi langka ini bukan yang pertama kalinya terjadi dalam litelatur medis. Pada tahun 2010, seorang wanita berusia 100 tahun asal Tiongkok juga diketahui memiliki ‘tanduk’ yang tumbuh di kepalanya. Namun, ukurannya hanya sekitar 4 cm.

Menurut British Skin Foundation seperti dikutip dari WebMD, pertumbuhan itu terdiri dari keratin, yakni protein yang juga ada pada rambut dan kuku. Pertumbuhan ini biasanya terjadi di daerah yang paling sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, kulit kepala, leher, lengan dan punggung telapak tangan. Ukurannya bisa kecil hingga besar dan warna yang berbeda-beda setiap orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com