Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Harus Tahu Faktor Risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak

Kompas.com - 23/05/2016, 15:15 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Telegraph

KOMPAS.com - Kehilangan bayi karena sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) pasti membuat orangtua sedih. Akan tetapi, menurut penelitian dari Universitas Warwick, orangtua yang tengah berduka tetap harus diberitahu mengenai faktor risiko SIDS.

Penyebab SIDS memang sulit diketahui pasti. Tetapi, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan kematian mendadak pada bayi antara lain, membiarkan bayi tidur tengkurap, orangtua merokok, memakaikan penutup kepala pada bayi saat tidur, bayi tidur di atas kasur atau sofa penuh dengan selimut lembut, dan orangtua yang memiliki kebiasaan konsumsi alkohol.

Penelitian yang dipublikasikan British Medical Journal menunjukkan, dokter seharusnya jujur memberi tahu faktor risiko SIDS, meski salah satunya kemungkinannya akibat faktor perilaku buruk orangtua sendiri, seperti kebiasaan merokok.

Dr Joanna Garstang dari Warwick Medical School mengungkapkan, selama ini memang banyak dokter anak yang tidak membahas mengenai faktor risiko SIDS karena takut sang ibu semakin merasa hancur dan ayah menjadi marah.

Kejujuran tersebut memang bisa membuat orangtua menyalahkan diri sendiri atas kematian anaknya, tetapi setidaknya bisa mencegah perilaku berulang yang bisa membahayakan anak.

"Jika ini tidak dijelaskan kepada orangtua, mereka lebih mungkin mengulangi perilaku buruk terhadap bayi mereka berikutnya dan bisa kembali sakit hati kehilangan seorang anak lagi," kata Joanna.

Memberi tahu faktor risiko SIDS pada orangtua yang baru kehilangan anaknya memang sangat sensitif. Setidaknya, dokter menginformasikan faktor risiko sindrom kematian bayi secara mendadak tanpa menyalahkan orangtua atau menghakimi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com