Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2016, 20:00 WIB

KOMPAS.com - Si kecil terbangun di tengah malam sambil menangis gara-gara mimpi buruk? Mimpi buruk bisa dialami anak usia berapa pun. Apa penyebab mimpi tak menyenangkan ini?

Mimpi buruk merupakan salah satu gangguan pada tidur anak. Bila ini terjadi berulang kali, tentu anak akan menjadi takut untuk tidur sendiri, dan frekuensi tidurnya jadi berkurang.

Menurut penelitian di Belanda, 96 persen anak berusia 7-9 tahun melaporkan mengalami mimpi buruk, sementara anak berusia 4-6 tahun hanya 68 persen, dan anak usia 10-12 tahun sekitar 76 persen.

Hampir 70 persen anak mengatakan apa yang mereka impikan adalah sesuatu yang mereka lihat di tv.

Menurut Jodi Mindell Ph.D, direktur The Sleep Center di RS Anak Philadelphia, mimpi buruk terjadi saat tidur REM dan kebanyakan anak tidak terbangun. Walau begitu, mimpi itu akan memicu respon lawan atau tinggalkan yang menyebabkan peningkatkan detak jantung.

Semua sumber stres, bahkan kelelahan, juga bisa memicu timbulnya mimpi buruk. Ketika anak terbangun dengan perasaan takut, ia akan merasa kamarnya menyeramkan sehingga sulit untuk tidur kembali sendirian.

Anak juga sering kesulitan membedakan antara mimpi dan realitas, dan menolak tidur lagi karena tak mau kembali lagi mimpi buruk.

"Fungsi mimpi sebenarnya untuk memahami pengalaman kita sepanjang hari. Jika anak mengalami mimpi buruk mungkin ia sedang menghadapi sesuatu dan itu adalah hal normal dalam perkembangan kecemasan," kata Dr.Dawn Huebner, Ph.D, penulis buku What to Do When You Dread Your Bed.

Tetapi, jika anak mengalami mimpi buruk terus menerus, pertimbangkan apakah ada sumber stres yang dihadapinya di rumah atau sekolah.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan orangtua:

- Jika si kecil mimpi buruk, tenangkan dengan cara memeluknya dan yakinkan bahwa ia aman.

- Anak yang tidur terlalu larut cenderung mengalami mimpi buruk. Karena itu biasakan anak tidur tidak terlalu malam dengan cara membatasi waktunya menonton televisi atau bermain gadget.

- Keesokan hari setelah mimpi buruk, ajak anak melakukan kegitan yang menyenangkan. Dengan begitu, imajinasinya yang lebih ceria akan menggeser pikiran menakutkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com