Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2017, 09:05 WIB

KOMPAS.com - Diet lemak kembali populer. Apalagi, diet lemak merupakan salah satu cara efektf menurunkan berat badan dengan cepat.

Tapi, sebenarnya seberapa sehatkah menghindari lemak dalam asupan sehari-hari? Ternyata, hampir segala sesuatu yang kita tahu tentang lemak selama ini, salah. Berikut ini mitos dan fakta seputar lemak yang penting diketahui.

Mitos: Lemak jenuh menyumbat arteri + menyebabkan serangan jantung

Fakta: Para peneliti ditantang lagi apakah memang benar lemak jenuh menyebabkan serangan jantung.

Selama beberapa dekade kita telah diberitahu bahwa lemak jenuh di dalam mentega, keju, dan daging merah dapat menyumbat arteri dan menyebabkan serangan jantung.

Namun sebuah studi dalam jurnal Annals of Internal Medicine menyatakan, bahwa tidak ada hubungan antara makan lemak jenuh dan meningkatnya risiko serangan jantung.

Bahkan ada satu studi menemukan, konsumsi lemak jenuh yang lebih tinggi berhubungan erat dengan rendahnya risiko penyakit jantung.

Para ahli tidak benar-benar mengatakan bahwa lemak jenuh adalah pilihan yang benar-benar sehat, tapi juga bukan suatu dosa. Kuncinya adalah jumlah yang moderat.


Mitos: Butter itu buruk

Fakta: Sedikit butter tidak akan menyakiti Anda.

Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan oleh American Journal of Clinical Nutrition menemukan, bahwa asupan mentega dalam jumlah moderat dapat menjadi bagian dari diet yang sehat.

Tapi bukan berarti Anda boleh mengoleskan butter sebanyak-banyaknya di roti sambil minum kopi, lalu mengoleskannya lagi di salad. "Jangan berlebihan," Babb memperingatkan.

 

Mitos: Kolesterol dari telur dapat meningkatkan kolesterol di dalam darah.

Fakta: Kolesterol yang Anda makan, sedikit atau tddak ada hubungannya dengan kolesterol di dalam darah Anda.

Baru-baru ini, U.S. Dietary Guidelines Advice Committee merevisi pembatasan anjuran kolesterol yang pernah dibuatnya. Telur itu baik! Kolesterol darah dihasilkan oleh hati; apa yang Anda makan memiliki dampak kecil pada tingkat kolesterol Anda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com