Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Penyebab Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 11/11/2020, 08:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Diabetes gestasional adalah gula darah tinggi yang didapat hanya saat hamil.

Kata "gestasional" berarti saat bayi tumbuh di dalam kandungan.

Sekitar 3 hingga 5 dari setiap 100 wanita hamil dilaporkan menderita diabetes gestasional.

Baca juga: 8 Komplikasi Diabetes Gestasional Saat Hamil yang Harus Diwaspadai

Melansir Health Line, seorang wanita bisa saja mendapatkan diabetes gestasional bahkan jika mereka tidak menderita diabetes sebelum hamil.

Jadi, kontrol gula darah yang baik penting untuk mendukung kesehatan ibu hamil maupun janin.

Langkah pertama yang bisa dilakukan dalam mengelola diabetes gestasional adalah memahami apa yang menyebabkan penyakit ini.

Penyebab diabetes gestasional

Saat makan, tubuh normalnya akan memecah karbohidrat dari makanan menjadi gula yang disebut glukosa.

Gula kemudian masuk ke aliran darah. Dari sana, gula ini bergerak ke sel untuk memberi energi pada tubuh.

Organ yang disebut pankreas membuat hormon yang disebut insulin, yang membantu memindahkan gula ke dalam sel dan menurunkan jumlahnya dalam darah.

Sementara, selama kehamilan, plasenta, organ yang memberi makan dan mengirimkan oksigen ke bayi melepaskan hormon yang membantu bayi tumbuh.

Beberapa di antaranya diketahui dapat mempersulit tubuh wanita untuk membuat atau menggunakan insulin. Kondisi ini disebut resistensi insulin.

Untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, pankreas harus membuat lebih banyak insulin, yakni sebanyak tiga kali lebih banyak dari biasanya.

Baca juga: 7 Zat Gizi yang Sangat Dibutuhkan Ibu Hamil

Jika tidak dapat membuat cukup insulin ekstra, gula darah bakal naik dan ibu hamil akan terkena diabetes gestasional.

Merangkum WebMD, seorang wanita lebih mungkin terkena penyakit diabetes gestasional, jika:

  1. Kelebihan berat badan sebelum hamil kelebihan karena obesitas bisa membuat tubuh lebih sulit menggunakan insulin
  2. Berat badan bertambah dengan sangat cepat selama kehamilan
  3. Ibu hamil memiliki orangtua, saudara laki-laki, atau saudara perempuan dengan diabetes tipe 2
  4. Kadar gula darah tinggi, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis diabetes (kondisi  pradiabetes)
  5. Menderita diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
  6. Berusia di atas 25 tahun lebih
  7. Melahirkan bayi dengan berat lebih dari 9 pon
  8. Memiliki bayi yang lahir mati
  9. Memiliki kondisi yang disebut sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Baca juga: Haid Tidak Teratur? Waspadai PCOS Penyebab Sulit Hamil

Diabetes gestasional biasanya dimulai pada awal trimester ketiga.

Namun, jika Anda termasuk ibu hamil yang memiliki beberapa faktor risiko penyakit tersebut, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk dilakukan tes gula darah awal sekitar akhir trimester pertama.

Tes ini biasanya akan diulangi lagi pada usia kehamilan antara 24-28 minggu.

Jika tes Anda negatif, Anda tidak akan dites lagi.

Untuk tesnya, ahli laboratorium akan memeriksa gula darah Anda setelah Anda meminum minuman manis.

Bekerja samalah dengan dokter untuk menurunkan gula darah selama kehamilan.

Bergantung pada hasil tes Anda, ini mungkin berarti Anda perlu melakukan perubahan pola makan atau pengobatan jika kedapatan memiliki kadar gula darah tinggi.

Tak hanya menguntungkan diri sendiri, jika gula darah Anda terkontrol, bayi Anda pun menjadi kecil kemungkinan mengidap diabetes, lahir dengan berat badan berlebih, atau memiliki masalah kesehatan lainnya.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau