Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Burnout, Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Menghindarinya

Kompas.com - 28/06/2021, 20:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah kamu merasakan stres terus-menerus sampai rasanya tidak berdaya, putus asa, atau sangat kelelahan?

Kondisi tersebut bisa jadi jalan menuju burnout. Masalah kesehatan mental ini juga bisa memengaruhi kesehatan fisik.

Simak penjelasan lebih lanjut terkait apa itu burnout, ciri-ciri, sampai cara menghindarinya.

Baca juga: 10 Tanda Patah Hati Mengusik Kesehatan Mental dan Fisik

Apa itu burnout?

Dilansir dari Help Guide, burnout adalah kondisi kelelahan emosional, fisik, dan mental karena stres berlebihan dan berkepanjangan.

Kondisi tersebut membuat seseorang jadi kewalahan, kelelahan secara emosional, dan rasanya tidak mampu menjalankan tanggung jawab keseharian.

Saat stres berlanjut, orang yang burnout bisa kehilangan minat dan motivasi pada semua hal.

Selain mengurangi produktivitas dan menguras energi, burnout juga bisa membuat seseorang sinis memandang hidup sampai akhirnya merasa tidak bisa apa-apa.

Efek negatif burnout lainnya juga bisa merembet ke segala aspek kehidupan seperti kehidupan pribadi di rumah, pekerjaan, sampai hubungan dengan orang sekitar.

Tak hanya kesehatan mental, kesehatan fisik lama-lama jadi terpengaruh. Orang yang sudah di level burnout jadi gampang sakit, rentan terkena penyakit jantung, dan diabetes.

Berbeda dengan penyakit lain yang muncul tiba-tiba, burnout terjadi setelah melewati beberapa tahapan.

Baca juga: 10 Cara Menjaga Kesehatan Mental

Melansir Healthline, psikolog pencetus istlah burnout yakni Herbert Freudenberger, bersama rekannya Gail North, menjabarkan 12 tahapan burnout, yakni:

  • Ambisius atau sangat tergerak ketika mengerjakan suatu hal
  • Mendorong diri sendiri untuk bekerja lebih keras
  • Mengabaikan kebutuhan esensial pribadi seperti tidur, olahraga, dan mengonsumsi makanan sehat
  • Alih-alih introspeksi diri, justru menyalahkan keadaan dan orang sekitar atas suatu masalah
  • Terlalu fokus sampai enggan meluangkan waktu untuk keluarga, teman, atau orang terdekat
  • Tidak sabaran serta kerap menganggap orang lain tidak kompeten, malas, sombong, atau prasangka negatif lainnya
  • Menarik diri dari orang terdekat, teman, keluarga. Ajakan bertemu rasanya jadi beban, bukan hiburan
  • Perubahan perilaku jadi lebih agresif dan kerap marah-marah atau membentak orang sekitar tanpa alasan yang jelas
  • Merasa kehilangan diri sendiri atau tidak punya kemampuan untuk mengontrol hidup
  • Batin jadi kosong dan kerap cemas
  • Depresi atau hidup jadi tidak bermakna dan putus asa
  • Mental dan fisik mulai bermasalah

Mengingat besarnya dampak burnout pada kehidupan, untuk mengatasi masalah ini diperlukan dukungan ahli kesehatan mental profesional.

Baca juga: Manfaat dan Mudarat Multitasking bagi Kesehatan Mental

Ciri-ciri burnout yang perlu diwaspadai

Sebagian orang pasti pernah merasakan tidak berdaya, merasa kewalahan, atau segala sesuatu yang dikerjakan tidak ada artinya.

Wajar jika kondisi seperti itu terjadi sesekali. Jika kamu terus-menerus berkutat dengan pikiran negatif tersebut, bisa jadi hal itu tanda burnout.

Seperti disinggung di atas, burnout merupakan proses bertahap dan tidak muncul dalam semalam.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau