Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Berkeringat di Malam Hari pada Pria dan Wanita

Kompas.com - 25/08/2021, 21:01 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Ketika seseorang berkeringat di malam hari, mereka mungkin terbangun dengan piyama dan seprai yang basah kuyup, bahkan ketika ruangannya dingin.

Ada berbagai penyebab keringat malam, yang oleh dokter disebut "hiperhidrosis tidur."

Melansir dari Medical News Today, masalahnya sering kali tidak serius, tetapi terkadang menunjukkan bahwa seseorang membutuhkan perhatian medis.

Berkeringat adalah sistem pendinginan alami tubuh, cara untuk mencegah panas berlebih.

Sebuah wilayah di otak yang disebut hipotalamus mengatur suhu tubuh.

Baca juga: Sering Susah Tidur di Tempat Baru? Begini Penjelasan ilmiahnya

 

Wilayah ini bekerja dengan lebih dari 2 juta kelenjar keringat untuk menjaga tubuh pada suhu yang tepat.

Kelenjar keringat melepaskan air dan zat lain melalui kulit.

Saat air menguap, ia melepaskan energi panas.

Pada dasarnya, berkeringat di malam hari pada pria dan wanita memiliki penyebab yang sama, yakni sebagai berikut.

  • Zat tertentu: Mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan dapat menyebabkan berkeringat di malam hari.
  • Infeksi: Tuberkulosis, influenza, dan penyakit lain yang melibatkan demam dapat menyebabkan keringat malam.
  • Hipoglikemia: Ini adalah nama lain untuk gula darah rendah.
  • Ketidakseimbangan hormon: Ini dapat terjadi karena menopause, diabetes, masalah tiroid, pubertas, dan kehamilan.
  • Penyakit refluks gastroesofageal: Meskipun ini biasanya menyebabkan mulas, keringat malam adalah fitur umum.
  • Apnea tidur obstruktif: Ini membatasi pernapasan saat tidur, dan seseorang dengan apnea tidur yang tidak diobati tiga kali lebih mungkin untuk berkeringat di malam hari dibandingkan seseorang tanpa kondisi tersebut.
  • Stres dan kecemasan: Ini dapat menyebabkan keringat tambahan di siang dan malam hari, terutama pada orang yang mengalami teror malam atau gangguan panik.
  • Penyakit autoimun: Beberapa contoh termasuk rheumatoid arthritis dan arteritis sel raksasa.
  • Pembedahan yang mempengaruhi kadar hormon: Salah satu yang sering menyebabkan keringat malam adalah pengangkatan organ reproduksi wanita.
  • Penyakit kardiovaskular: Beberapa contoh termasuk diseksi aorta dan angina nokturnal.
  • Gangguan neurologis: Misalnya, stroke dan neuropati otonom dapat menyebabkan keringat malam.
  • Kanker: Keringat malam juga bisa menjadi indikasi awal kanker, terutama limfoma atau leukemia, meskipun gejala awal lainnya mungkin lebih terlihat.

Baca juga: Manfaat Tidur Telanjang bagi Kesehatan

Di samping itu, ada penyebab khusus lain yang terjadi pada pria dan wanita.

Pada wanita, penyebabnya terjadi pada saat hormon berubah, seperti saat fase berikut:

  • menopause, yang biasanya menyebabkan keringat malam dan hot flashes
  • kehamilan
  • tepat setelah melahirkan/keringat malam pasca-persalinan

Sementara itu, pada pria juga bisa disebabkan oleh masalah hormonal.

Sebuah penelitian menunjukkan, laki-laki mengalami jenis menopause, di mana kadar testosteron turun sekitar usia paruh baya.

Keringat berlebihan adalah ciri dari kadar testosteron rendah, atau hipogonadisme.

Sekitar 39 persen pria berusia 45 tahun ke atas mungkin mengalami penurunan testosteron ini.

Mereka mungkin juga mengalami keringat malam yang menjadi akibatnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau