KOMPAS.com - Virus corona varian Delta dapat menginfeksi siapa saja, termasuk anak-anak.
Hal ini cukup berbeda jika dibandingkan virus corona varian sebelumnya.
Menurut Healthline, virus corona varian sebelumnya sangat sedikit menyerang anak-anak.
Varian Delta ini memang telah banyak menginfeksi anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 12 tahun dan belum menerima vaksin.
Direktur Pusat Pendidikan Vaksin dan dokter yang hadir di divisi penyakit menular di Rumah Sakit Anak Philadelphia, Amerika Serikat kepada Healthline menuturkan bahwa varian Delta memang lebih menular, termasuk pada kalangan anak-anak.
Selain itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), varian Delta dua kali lebih menular daripada varian sebelumnya.
Baca juga: Gejala Badai Sitokin pada Pasien Covid-19 yang Harus Diwaspadai
Data juga menunjukkan bahwa hal itu dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah pada orang yang tidak divaksinasi.
Karena sebagian besar anak-anak tidak divaksinasi, hal ini menempatkan mereka dalam kategori risiko yang lebih tinggi untuk tertular virus corona varian Delta.
Ada beberapa gejala utama yang dialami anak-anak ketika ia terinfeksi virus corona varian Delta.
Yale Medicine melaporkan bahwa batuk dan kehilangan penciuman lebih jarang terjadi pada varian Delta, sementara sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam adalah beberapa gejala utama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.