KOMPAS.com - Detak jantung lambat adalah kondisi saat denyut jantung istirahat di bawah normal atau kurang dari 60 kali per menit.
Dilansir dari Cleveland Clinic, detak jantung lambat biasanya dialami orang yang sedang tidur.
Ketika nyenyak beristirahat, detak jantung dapat lebih lambat antara 40 sampai 60 detak per menit dibandingkan saat terjaga.
Baca juga: Detak Jantung Normal Manusia dan Cara Menghitungnya
Selain itu, orang yang aktif berolahraga atau atlet biasanya juga memiliki detak jantung relatif lambat, karena organ jantungnya sudah terlatih. Kondisi ini umumnya normal.
Namun, ada beberapa kondisi tak normal yang menyebabkan detak jantung ajek lambat. Dalam dunia kesehatan, hal ini dikenal dengan bradikardia. Kenali beberapa penyebabnya.
Melansir Mayo Clinic, ada beberapa masalah kesehatan penyebab detak jantung lambat, antara lain:
Faktor risiko utama yang menyebabkan detak jantung lambat adalah usia. Masalah kesehatan ini rawan dialami kalangan lansia.
Selain itu, penderita tekanan darah tinggi, perokok, peminum alkohol, pengidap gangguan kesehatan mental juga rentan dengan detak jantung lambat.
Baca juga: Detak Jantung Normal Per Menit sesuai Usia
Jika Anda mengidap gangguan detak jantung lambat, otak dan organ penting lain bisa kekurangan oksigen. Beberapa gejala yang muncul, antara lain:
Bradikardia bisa menjadi masalah kesehatan serius, seperti gagal jantung yang berisiko fatal. Namun, bagi sebagian orang kondisi ini tidak menyebabkan komplikasi.
Baca juga: 11 Penyebab Kenapa Detak Jantung Cepat
Untuk mengetahui alasan pasti kenapa detak jantung lambat, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan sebelumnya.
Selain itu, pasien juga akan dicek detak jantungnya, disarankan tes electrocardiogram (ECG/EKG), tes treadmill, atau tes darah.
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mendapati gejala detak jantung lambat yang tidak normal, seperti yang sudah diulas di atas.
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan