KOMPAS.com - Cedera kepala adalah segala jenis cedera pada otak, tengkorak, kulit, atau pembuluh darah di kepala.
Cedera kepala bisa ringan seperti benjolan atau memar, sedang seperti luka di kepala, atau parah seperti gegar otak atau pendarahan otak.
Masalah kesehatan ini sulit diprediksi apabila hanya dilihat sekilas. Beberapa cedera kepala ringan mengeluarkan banyak darah.
Namun, ada beberapa kasus cedera kepala berat yang tidak berdarah dan sekilas tidak parah tapi memicu efek kerusakan otak dalam jangka panjang.
Baca juga: 10 Macam-macam Cedera Olahraga yang Paling Sering Terjadi
Untuk itu, penting bagi setiap orang untuk melakukan pemeriksaan ke dokter ketika mengalami cedera kepala.
Sebelum mengenali beberapa gejala cedera kepala ringan, sedang, atau parah, ketahui dulu beberapa penyebabnya.
Melansir Healthline, penyebab cedera kepala utamanya berasal dari benturan dan goncangan pada kepala. Kondisi ini umumnya terjadi lantaran:
Biasanya, tengkorak dapat melindungi otak dari bahaya cedera kepala yang serius.
Tapi, cedera kepala parah terkadang bisa memengaruhi tulang belakang sampai berdampak fatal.
Baca juga: Kisah M. Habib Shaleh, Lahir Kembali setelah Koma Cedera Olahraga
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, beberapa gejala cedera kepala ringan, antara lain:
Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Penanganan Cedera Olahraga Ringan
Gejala cedera kepala sedang dan parah meliputi beberapa gejala cedera kepala ringan di atas ditambah:
Gejala cedera kepala terkadang mirip masalah kesehatan lain seperti stroke. Selalu konsultasikan ke dokter apabila Anda mengalami cedera kepala.
Baca juga: 4 Bahaya Bayi Jatuh dari Tempat Tidur yang Perlu Diwaspadai
Setiap cedera kepala, termasuk yang ringan, tetap memerlukan pemeriksaan atau evaluasi medis dari dokter.
Untuk melihat kondisi dan imbas cedera kepala, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik, menanyai riwayat gejala cedera kepala, dan memeriksa ada tidaknya trauma pada kepala yang menyebabkan gangguan saraf.
Selain pemeriksaan fisik, dokter juga jamak merekomendasikan penderita cedera kepala untuk menjalani tes darah, pemeriksaan sinar-X, CT scan, elektroensefalogram (EEG), dan MRI.
Baca juga: Bayi Jatuh dari Tempat Tidur, Kapan Perlu Waspada?