KOMPAS.com - Penderita kanker paru-paru stadium akhir akan mengalami beberapa gejala khas, seperti adanya penumpukan cairan di paru-paru.
Mengutip Cancer Center, kanker paru-paru stadium akhir terjadi bersifat metastasis, yang artinya sel kanker telah bergerak menyebar ke seluruh tubuh melalui darah dan sistem getah bening.
Sering kali sel kanker paru-paru menyebar ke otak, tulang, hati, dan kelenjar adrenal.
Akibat dari menyebarnya sel kanker tersebut, penderita akan mengalami perubahan kondisi fisik yang khas.
Mengutip Verywell Health, berikut beberapa gejala yang umum dialami penderita kanker paru-paru stadium akhir secara fisik:
Baca juga: 6 Hal Pemicu Kanker Paru-paru
Cairan dengan sel kanker di dalamnya dapat menumpuk di ruang di sekitar paru-paru, yang mana kondisi ini dikenal sebagai efusi pleura.
Pleura adalah selaput tipis yang melapisi paru-paru dan dinding dada.
Efusi pleura bersifat ganas karena menyebabkan sesak napas, sehingga dokter harus sering menguras cairan untuk meningkatkan pernapasan dan kenyamanan dari penderita kanker paru-paru.
Namun penumpukan cairan dapat berlanjut, jadi dokter mungkin merekomendasikan pleurodesis, prosedur untuk mencegah cairan menumpuk lagi.
Mereka juga dapat menempatkan shunt untuk mengeluarkan cairan dari dalam paru-paru, yang dapat dilakukan di rumah.
Kanker paru-paru yang tumbuh dan menyebar di dekat saluran udara juga dapat menyebabkan terjadinya perdarahan yang disebut obstruksi.
Kondisi ini dapat ditangani dengan radiasi atau prosedur lain yang dimaksudkan untuk mengecilkan tumor.
Baca juga: Polusi Udara Sebabkan Kanker Paru-paru
Ketika kanker paru-paru telah menyebar ke otak, penderita akan dapat merasakan sakit kepala, kejang, hingga masalah bicara.
Terapi radiasi dapat memperlambat pertumbuhan tumor dan meredakan gejala ini.
Penderita kanker paru-paru stadium akhir bisa mengalami batuk yang tidak kunjung reda, karena saluran udara yang tersumbat tumor atau cairan.