Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Penyakit Ginjal Tahap Akhir yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 16/07/2022, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit ginjal stadium akhir (ESRD) adalah tahap akhir dari penyakit ginjal kronis.

Mengutip Healthline, ginjal dalam tahap ini tidak lagi berfungsi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan hidup Anda sehari-hari.

Salah satu fungsi ginjal adalah menyaring limbah dan kelebihan air dari darah untuk menjadi urin.

Fungsi ginjal orang dengan penyakit ini di bawah 10 persen dari kemampuan normal.

Sehingga, dapat diartikan ginjal hampir tidak berfungsi sama sekali.

Baca juga: Diabetes dan Hipertensi Sebabkan Penyakit Ginjal Kronis, Kok Bisa?

Penyakit ginjal biasanya progresif. Panjang tahapan bervariasai dan tergantung bagaimana penyakit ginjal ini ditangani dan makanan yang Anda makan.

Kebanyakan kasus penyakit ginjal kronis tidak mencapai 10-20 tahun untuk sampai pada stadium akhir, setelah didiagnosis.

Penyakit ginjal stadium akhir adalah stadium kelima dari perkembangan penyakit ginjal kronis, yang diukur dengan laju filtrasi glomerulus (LFG).

LFG adalah kecepatan filtrasi volume plasma (satuan ml) melalui ginjal per unit waktu (satuan mnt) per luas permukaan tubuh (memakai 1,73 m2).

  • Stadium 1 (GFR 90): fungsi ginjal normal, tetapi tanda-tanda pertama penyakit ginjal muncul
  • Stadium 2 (GFR 60-89): fungsi ginjal sedikit berkurang
  • Stadium 3A/3B (GFR 45-59 (3A) dan 30-44 (3B)): fungsi ginjal terasa berkurang.
  • Stadium 4 (GFR 15-29): fungsi ginjal sangat berkurang.
  • Stadium 5 (GFR kurang dari 15): fungsi ginjal hampir tidak berjalan sama sekali (gagal ginjal stadium akhir).

Baca juga: Waspadai Risiko Penyakit Ginjal Meningkat Seiring Bertambah Tua

Mengutip Medical News Today, salah satu penyebab penyakit ginjal stadium akhir adalah diabetes.

Ginjal menyaring limbah, elektrolit, dan air dari darah menggunakan unit penyaringan yang terdiri dari pembuluh darah kecil.

Jika pembuluh darah kecil ini terpapar kadar gula tinggi dalam darah, akhirnya bisa menyempit dan tersumbat.

Tanpa aliran darah yang tepat, ginjal menjadi rusak.

Diabetes juga dapat merusak saraf yang memberi tahu otak kapan harus mengosongkan kandung kemih.

Alhasil, kandung kemih yang penuh akan memberi tekanan hingga dapat merusak ginjal.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau