KOMPAS.com - Menggunakan sunscreen atau tabir surya sebelum melakukan aktivitas merupakan suatu kewajiban.
Bukan hanya karena alasan kecantikan saja, tetapi juga untuk kesehatan.
Nyatanya, Cleveland Clinic menyebutkan bahwa penggunaan sunscreen bisa melindungi dari sinar ultraviolet (UV) yang menyebabkan kanker kulit dan penuaan dini.
Baca juga: 5 Bahan Kimia Sunscreen Penyebab Alergi Kulit
Dengan menggunakan sunscreen, setidaknya yang mengandung SPF 15, setiap hari bisa menurunkan risiko terkena kanker kulit.
Sunscreen sendiri dibedakan menjadi dua menurut bahan yang digunakan, yaitu chemical dan physical.
Lalu, apa perbedaan chemical dan physical sunscreen? Harus pilih yang mana?
Sunscreen memiliki bahan aktif yang berguna untuk melindungi kulit dari sinar UV.
Menurut American Academy of Dermatology Association (AAD), kandungan bahan aktif dari masing-masing sunscreen membuat cara kerjanya untuk melindungi kulit juga berbeda.
Chemical sunscreen memiliki kandungan bahan oksibenzon, avobenzone, oktisalat, octocrilena, homosalate, dan oktinoksat.
Kandungan bahan chemical sunscreen tersebut membuatnya mudah untuk diaplikasikan pada kulit dan tidak meninggalkan efek putih atau white cast.
Chemical sunscreen akan bekerja seperti spons yang akan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai mengenai kulit.
Physical sunscreen mengandung bahan aktif, seperti zinc oxide dan titanium dioxide.
Bahan aktif physical sunscreen tersebut membuatnya kurang cocok digunakan oleh mereka yang memiliki kulit sensitif.
Sedangkan cara kerjanya adalah seperti perisai yang akan melindungi kulit dengan menangkal sinar UV.
Baca juga: Tanda Tidak Cocok Pakai Sunscreen dan Cara Mengatasinya
Masing-masing jenis sunscreen memiliki cara kerja yang berbeda, namun semuanya memiliki tingkat efektifitas yang sama untuk melindungi kulit dari sinar UV.