Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2023, 15:15 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Anda pasti sudah familiar dengan penyakit asma. Penyakit ini bisa membuat penderitanya kesulitan bernapas atau sesak napas dan membutuhkan oksigen tambahan.

Untuk diketahui, asma adalah penyakit paru-paru kronis yang menyerang orang-orang dari segala usia.

Penyakit ini disebabkan oleh peradangan dan pengencangan otot di sekitar saluran udara, yang membuat penderitanya lebih sulit untuk bernapas.

Gejala asma bisa berupa batuk, sesak napas, dan dada sesak. Gejala bisa terjadi secara ringan atau berat, dan bisa datang pergi seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Kenali Apa Itu Asma, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Apa yang terjadi jika kita menderita asma?

Saat kita menarik napas, udara bergerak dari hidung atau mulut, ke tabung berlubang besar di bagian depan leher yang disebut batang tenggorokan atau trakea, lalu masuk ke paru-paru kita.

Di trakea, udara akan masuk ke paru-paru melalui tabung bronkial. Tabung bronkial sendiri terbagi menjadi saluran udara yang lebih kecil, dikenal dengan istilah bronkiolus.

Di ujung setiap bronkiolus terdapat kantung udara kecil yang terisi udara, seperti balon kecil (alveoli), setiap kali kita menarik napas.

Udara masuk ke paru-paru kita setiap kali kita bernapas. Udara ini mengandung oksigen.

Ketika kita menderita asma, saluran udara tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Asma menyebabkan peradangan, atau pembengkakan, di paru-paru, sekaligus menyebabkan penyempitan, yang disebut bronkokonstriksi.

Penyakit ini juga bisa membuat saluran udara ekstra sensitif atau berkedut.

Ketika ada sesuatu yang mengganggu saluran udara, kita bisa kesulitan bernapas karena otot-otot kecil di sekitar saluran udara terjepit erat dan membengkak di dalamnya.

Saluran udara akan membuat lebih banyak lendir, yang membuat kita semakin sulit untuk bernapas. Perubahan pada saluran udara ini dapat menyebabkan batuk dan sesak napas.

Baca juga: 4 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asma

Apa yang harus dilakukan saat asma kambuh?

Sayangnya, tidak obat yang bisa membuat asma sembuh sepenuhnya. Yang bisa dilakukan penderita asma adalah melakukan pencegahan agar episode atau serangan asma tidak terjadi.

Jika Anda menderita asma, penting untuk menemui spesialis, seperti ahli alergi atau paru, untuk mendapatkan rencana perawatan asma yang tepat.

Obat-obatan dan menghindari pemicu asma dapat membantu mengurangi pembengkakan dan mengendurkan otot-otot yang tegang di saluran udara Anda.

Baca juga: Mengapa Kecemasan Memicu Sesak Napas?

Untuk menghindari serangan asma, And juga bis mengikuti langkah berikut:

  • Berhenti merokok dan hindari asap rokok
  • Kenakan masker saat mengecat, melakukan pekerjaan konstrukti, atau kegiatan yang membuat kita terpapar debu.
  • Gunakan sprei untuk tempat tidur dan sarung bantal agar mengurangi alergi
  • Jauhkan hewan peliharaan dari rumah Anda
  • Kelola tingkat stres untuk menghindari serangan panik
  • Temui spesialis untuk mengidentifikasi alergi dan pelajari cara menghindarinya
  • Tetap pada obat perawatan yang diresepkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau