KOMPAS.com - Paru-paru basah salah satu penyakit yang umum terjadi dan bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.
Mengutip Cleveland Clinic, paru-paru basah adalah penyakit paru-paru yang terjadi karena infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Bahaya paru-paru basah adalah infeksi yang terjadi tersebut akan menyebabkan jaringan paru-paru Anda membengkak dan berisi cairan atau bahkan nanah.
Baca juga: 3 Penyebab Paru-paru Basah yang Utama
Paru-paru basah atau disebut juga sebagai pneumonia ini bisa mempengaruhi satu atau kedua paru-paru Anda.
Jika terjadi pada kedua paru-paru, disebut pneumonia bilateral atau ganda.
Mengutip Mayo Clinic, bahaya paru-paru basah bisa mengintai siapa saja, terutama pada bayi dan anak kecil, orang yang lebih tua dari usia 65 tahun, dan orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan yang lemah.
Baca juga: Tanda-tanda Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai
Jika Anda mengalami paru-paru basah, sistem pernapasan atau kesehatan Anda secara umum bisa terganggu terus-menerus.
Mengutip Mayo Clinic, gejala pneumonia dapat bervariasi dari sangat ringan hingga sangat parah, bergantung pada faktor-faktor, seperti:
Gejala paru-paru basah ringan sering kali mirip dengan pilek atau flu, tetapi berlangsung lebih lama.
Baca juga: 13 Tanda-tanda Paru-paru Basah pada Anak yang Harus Diwaspadai
Secara umum, tanda-tanda paru-paru basah, seperti:
Bahaya paru-paru basah pada bayi sering kali tidak menunjukkan tanda. Jika ada gejala pneumonia pada anak kecil ini, mungkin meliputi:
Baca juga: Mitos atau Fakta, Olahraga Malam Bisa Menyebabkan Paru-paru Basah?
Bahaya pneumonia meningkat ketika komplikasi serius mulai muncul, yang bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru Anda.
Mengutip Cleveland Clinic, komplikasi paru-paru meliputi:
Baca juga: Memahami Penularan Paru-Paru Basah dan Cara Mencegahnya
Mengutip Healthline, kebanyakan penderita paru-paru basah akhirnya sembuh.
Namun, angka kematian 30 hari adalah 5 sampai 10 persen dari pasien rawat inap.