KOMPAS.com - Trigliserida adalah sejenis lemak yang digunakan sebagai cadangan energi. Kadar trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan pankreatitis.
Karena itu, kita perlu menjaga kadar trigliserida tetap normal yang berada di kisaran 150-199 mg/dL.
Baca juga: Perbedaan antara Trigliserida dan Kolesterol yang Perlu Diketahui
Salah satu cara menjaga kadar normal yaitu dengan mengetahui beberapa pemicu lonjakan trigliserida. Artikel ini akan membahas beberapa gaya hidup pemicu trigliserida tinggi yang perlu dihindari.
Berikut beberapa gaya hidup yang dapat menyebabkan lonjakan kadar trigliserida dalam darah:
Jenis makanan tertentu yang berlebihan dapat memengaruhi kadar trigliserida di dalam darah.
Dilansir dari Verywell Health, dua jenis makanan yang paling berpengaruh dalam meningkatkan kadar trigliserida yaitu karbohidrat dan lemak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi yang terkandung pada donat, kentang, atau makanan tinggi gula lainnya dapat meningkatkan trigliserida.
Sementara, makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti buah-buahan, sayuran, serta biji-bijian tidak mengakibatkan lonjakan kadar trigliserida.
Untuk lemak, sebaiknya Anda menghindari jenis lemak trans yang terkandung pada mentega, margarin, makanan cepat saji, krimer, hingga gorengan karena bisa memicu lonjakan trigliserida dan juga kolesterol.
Baca juga: 9 Cara Menurunkan Trigliserida Tinggi dengan Perubahan Gaya Hidup
Merokok memiliki efek kompleks pada kadar trigliserida. Kebiasaan merokok bisa memicu resistensi insulin atau kondisi ketika tubuh tidak bisa merespons insulin.
Padahal, insulin berguna dalam memecah trigliseridan dan menunjang metabolisme glukosa. Jadi, penurunan respons tubuh terhadap insulin dapat menyebabkan peningkatan trigliserida.
Berhenti merokok tidak hanya dapat menurunkan risiko trigliserida tinggi, tetapi juga mencegah kondisi medis lainnya, seperti penyakit kardiovaskular dan kanker paru-paru.
Seperti diketahui, kelebihan kalori disimpan oleh tubuh dalam bentuk trigliserida sebagai cadangan makanan atau sumber energi.
Namun, pada orang yang berat badannya tidak terkontrol, akan terjadi penumpukan trigliserida.
Kelebihan berat badan juga mengubah fungsi metabolisme yang memengaruhi cara trigliserida diproses oleh tubuh.