KOMPAS.com - Sulit konsentrasi dan mudah lupa adalah kondisi yang umum dialami oleh siapa saja dan umumnya berkaitan dengan kebiasaan yang dilakukan.
Namun, sulit berkonsentrasi dan mudah lupa bisa jadi merupakan gejala dari penyakit yang lebih serius, seperti depresi dan gangguan tiroid, sehingga perlu diatasi secara medis.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab sulit konsentrasi dan mudah lupa, serta kapan perlu ke dokter berikut ini.
Baca juga: 6 Cara agar Tidak Burnout, Kelelahan Mental karena Bekerja
Disarikan dari WebMD dan Livestrong, berikut adalah beberapa penyebab sulit konsentrasi dan mudah lupa yang perlu diketahui.
ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang membuat seseorang sulit fokus. Kondisi ini tidak hanya umum ditemui pada anak-anak, namun juga pada orang dewasa.
Beberapa tanda yang akan dialami, seperti sulit berkonsentrasi, impulsif, sulit mengatur waktu, dan memiliki suasana hati yang berubah-ubah.
Merasa cemas dapat membuat otak tidak dapat berkonsentrasi dengan baik.
Selain itu, Anda juga akan mengalami beberapa gejala, seperti merasa cemas secara terus-menerus, merasa takut, dan sulit mengambil keputusan.
Depresi tidak hanya akan membuat penderita merasakan kesedihan yang berlarut-larut, namun juga akan berdampak negatif pada otak.
Selain merasa sedih, Anda yang mengalami depresi akan kesulitan untuk berkonsentrasi, mengingat, dan mengambil keputusan.
Baca juga: Mengapa Kelelahan Bisa Menyebabkan Kematian?
Konsumsi obat-obatan tertentu akan mengubah kimiawi otak sehingga dapat berdampak negatif pada ingatan dan fokus.
Beberapa jenis obat yang dapat membuat Anda sulit berkonsentrasi dan mudah lupa, seperti obat tidur, obat alergi, obat depresi, obat untuk spasme otot, dan obat untuk inkontinensia urine.
Kelenjar tiroid memiliki tugas penting untuk mengatur fungsi tubuh, termasuk untuk berpikir.
Ketika kelenjar tiroid tidak bisa atau terlalu banyak memproduksi hormon, Anda akan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi.
Rasa stres yang muncul dapat membuat salah satu bagian otak bekerja dengan lebih keras sehingga bagian otak yang lain tidak mendapatkan cukup energi. Akibatnya, Anda akan sulit untuk fokus dan berpikir dengan jernih.
Baca juga: Kenapa Stres Bisa Menyebabkan Hipertensi?