Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Cerebral Palsy pada Anak, Ciri-ciri, dan Penyebabnya

Kompas.com - 22/08/2023, 17:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Mengenali apa itu celebral palsy pada anak, ciri-ciri, dan penyebabnya penting bagi para orangtua.

Pasalnya, salah satu masalah keterlambatan perkembangan buah hati ini bisa memengaruhi tumbuh kembang anak.

Untuk mengenal lebih jauh gangguan perkembangan otak anak ini, simak penjelasannya lewat artikel berikut ini.

Baca juga: Kenali Tanda Cerebral Palsy pada Bayi dan Anak

Apa itu cerebral palsy pada anak?

Cerebral palsy adalah gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kinerja otot, kontraksi otot, postur, gerakan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh.

Dikutip dari CerebralPalsyGuide, gangguan kesehatan ini dinamakan cerebral palsy sesuai namanya, “cerebral” artinya serebrum atau bagian otak yang mengatur fungsi motorik, dan “palsy” artinya kelumpuhan sebagian tubuh.

Dinukil dari Kid’sHealth, cerebral palsy dapat memengaruhi fungsi tubuh yang membutuhkan keterampilan motorik dan otot; seperti pernapasan, mengontrol kandung kemih, pencernaan, makan, dan bicara.

Dikutip dari SariPediatri, masalah kesehatan ini terbilang jarang. Angka kejadiannya antara 2 sampai 2,5 per 1.000 kelahiran anak.

Baca juga: 10 Penyebab Cerebral Palsy pada Anak, Bisa dari Infeksi sampai Cedera

Apa saja ciri-ciri cerebral palsy pada anak?

Gejala cerebral palsy pada anak bisa bervariasi, tergantung jenisnya atau bagian otak yang terganggu perkembangannya.

Jenis paling umum yakni cerebral palsy spastik yang membuat tubuh kaku dan susah bergerak, cerebral palsy dyskinetic (atetoid) yang memicu gerakan tidak terkendali, cerebral palsy ataxic yang menyebabkan gangguan keseimbangan.

Selain itu, ada juga penderita cerebral palsy campuran dari beberapa jenis yang sudah dijabarkan di atas.

Dilansir dari MayoClinic, secara umum ciri-ciri fisik bayi cerebral palsy bisa dikenali dari gerakan dan koordinasi tubuh, kemampuan bicara dan menelan, perkembangan, dan masalah lain, seperti:

  • Otot-otot sangat kaku atau lemas
  • Refleks otot berlebihan
  • Terdapat gangguan keseimbangan dan koordinasi otot
  • Sering tremor atau melakukan gerakan tersentak-sentak yang tidak disengaja
  • Saat menggeliat cenderung sangat lambat, tidak seperti bayi pada umumnya
  • Anggota tubuh yang digerakkan hanya satu sisi saja, misalkan bagian kanan atau kiri saja
  • Tidak mampu berjalan saat fase tumbuh kembang sudah saatnya berjalan, atau jalan tapi kakinya diseret, jalan sembari jongkok, jalan dengan lutut menyilang, jalan dengan bukaan kaki yang sangat lebar, atau gaya berjalan tidak simetris
  • Kesulitan menggenggam, menjimpit, atau mengambil suatu barang
  • Tidak bisa bicara saat fase tumbuh kembang sudah saatnya bicara
  • Kesulitan mengisap, mengunyah, atau menelan makanan
  • Produksi air liur berlebihan
  • Kemampuan duduk atau merangkak lebih lambat dari bayi biasanya
  • Ukuran tubuh lebih kecil dibandingkan bayi seusianya
  • Sering kejang
  • Kesulitan mendengar
  • Gerakan mata tidak normal
  • Sering susah BAB

Gejala cerebral palsy umumnya tidak langsung terlihat saat bayi lahir. Tanda masalah kesehatan ini baru kelihatan jelas ketika anak melewati usia satu tahun.

Tingkat keparahan ciri-ciri cerebral palsy pada anak di atas juga sangat bervariasi, ada yang ringan sampai sangat berat.

Baca juga: 11 Penyebab Cerebral Palsy pada Bayi, Bisa dari Masalah Kehamilan

Apa saja penyebab cerebral palsy pada anak?

Para ahli hingga kini belum mengetahui penyebab pasti cerebral palsy pada anak. Tapi, ada beberapa faktor yang bisa memicu masalah kesehatan ini, di antaranya:

  • Infeksi bakteri dan virus seperti meningitis, bisa sejak dalam kandungan ibu hamil atau setelah bayi lahir
  • Bayi mengalami pendarahan di otak
  • Cedera kepala saat persalinan
  • Cedera kepala akibat guncangan kencang pada tahun pertama bayi lahir, misalkan karena kecelakaan
  • Kekurangan oksigen di otak sebelum, selama, atau setelah bayi lahir
  • Ibu hamil mengonsumsi obat tertentu dan alkohol saat mengandung bayi
  • Ibu hamil mengonsumsi daging, ikan, ayam, telur yang tidak matang sempurna atau setengah matang
  • Ibu hamil keracunan timbal saat mengandung bayi
  • Bayi lahir dengan kondisi terlambat dioperasi caesar, terlilit tali pusar dan tak segera ditangani, penggunaan alat vakum dan forsep yang tidak tepat
  • Bayi lahir dengan kondisi prematur, berat badan rendah, atau kembar

Perlu diketahui, cerebral palsy tidak bisa sembuh. Pasalnya, kerusakan otak terkait gangguan kesehatan ini terjadi pada usia dini dan bersifat menetap.

Namun, dengan pemberian nutrisi yang memadai, terapi, dan penanganan medis yang tepat dapat membantu anak cerebral palsy memiliki harapan hidup yang relatif normal.

Setelah mengenali apa itu cerebral palsy pada anak, ciri-ciri, dan penyebabnya, para orangtua bisa lebih mewaspdai dan mencegah masalah kesehatan ini dengan mengantisipasi faktor-faktor penyebab di atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com