Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Manfaat Berlibur untuk Kesehatan, Bisa Tingkatkan Kesehatan Jantung

Kompas.com - 26/08/2023, 14:36 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Kerja keras memang penting untuk kelangsungan hidup. Namun, tahukah Anda bahwa kerja terlalu keras hingga lupa berlibur bisa berbahaya untuk kesehatan?

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengambil cuti dari pekerjaan dapat memberikan manfaat kesehatan fisik dan mental.

Orang yang berlibur memiliki tingkat stres yang lebih rendah, risiko penyakit jantung yang lebih kecil, pandangan hidup yang lebih baik, dan motivasi yang lebih besar untuk mencapai tujuan.

Baca juga: Awas, Kesepian Picu Kematian Dini, Begini Cara Mengatasinya

Manfaat berlibur untuk kesehatan

Memang berlibur membutuhkan uang sehingga banyak orang berpikir bahwa liburan hanya menghabiskan uang saja.

Riset dari WHO menemukan bahwa 745.000 orang meninggal pada tahun 2016 akibat penyakit jantung dan stroke, yang merupakan efek dari jam kerja terlalu panjang.

Di sisi lain, berlibur juga memberikan sejumlah manfaat positif seperti berikut:

  • Membuat kita lebih mindfulness

Pergi berlibur membuat Anda merasa lebih hadir (mindful) dan terstimulasi.

“Saat kita bepergian, kita biasanya melanggar rutinitas normal kita,” kata Richard Davidson, profesor psikologi dan psikiatri di Universitas Wisconsin–Madison dan pendiri Center for Healthy Minds.

Menurut Davidson, hal itu membuat kita tidak bisa bereaksi secara autopilot. 

"Momen ini bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk lebih hadir dan benar-benar sadar,” katanya.

Menurut studi penelitian lain di The Journal of Positive Psychology, meditasi dan liburan juga bisa meningkatkan kesejahteraan yang lebih tinggi dan peningkatan kewaspadaan.

Baca juga: Bisa Ganggu Kesehatan Mental, Ini Tanda Prokrastinasi Butuh Bantuan

  • Meningkatkan kesehatan jantung

Berlibur secara teratur dapat membantu mengurangi risiko sindrom metabolik.

Sindrom metabolik adalah sekumpulan masalah kesehatan termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak perut, dan kadar kolesterol abnormal.

Semua gejala ini meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Penelitian membuktikan bahwa mereka yang lebih sering berlibur kecil kemungkinannya mengalami sindrom metabolik.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau