Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Gangguan Tumbuh Kembang Anak Hidrosefalus yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 20/09/2023, 08:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

 

KOMPAS.com - Hidrosefalus adalah kondisi yang bisa menyebabkan anak mengalami gangguan tumbuh kembang karena terlahir dengan kondisi otak yang sudah rusak.

Anak dengan hidrosefalus kongenital atau terjadi akibat kelainan bawaan yang disebabkan oleh gangguan dalam kandungan bahkan berisiko mengalami kerusakan otak permanan.

Kondisi tersebut dapat mengakibatkan komplikasi jangka panjang pada tumbuh kembangnya, sehingga memicu autisme, gangguan belajar, hingga gangguan wicara.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tumbuh kembang anak hidrosefalus.

Baca juga: Hidrosefalus

Tumbuh kembang anak hidrosefalus

Dilansir dari Medical News Today, bayi yang lahir dengan hidrosefalus bawaan dapat mengalami beberapa gangguan tumbuh kembang, antara lain:

  1. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD): membuat anak sulit memusatkan perhatian, hiperaktif, dan bertindak terburu-buru atau impulsif.
  2. Autisme: gangguan pada sistem saraf yang mengganggu kemampuan si kecil dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
  3. Gangguan bicara: terdiri dari masalah artikulasi, suara, kelancaran bicara (gagap), afasia (kesulitan dalam menggunakan kata-kata, serta keterlambatan bicara.
  4. Gangguan belajar: masalah yang memengaruhi kemampuan otak untuk menerima, mengolah, menganalisis, atau menyimpan informasi. Kondisi tersebut dapat menghambat perkembangan akademik anak.
  5. Gangguan koordinasi fisik: kesulitan saat melakukan keterampilan motorik, seperti menggunakan gunting, menangkap bola, atau mengendarai sepeda
  6. Gangguan penglihatan: anak berisiko mengalami rabun jauh, astigmastisme, rabun dekat, hingga peradangan di mata.
  7. Gangguan memori: anak sulit mengingat atau mudah lupa akan hal-hal yang ia alami atau ketika menerima informasi.

Tingkat keparahan hidrosefalus bergantung pada beberapa faktor, termasuk kapan penyakit itu berkembang dan bagaimana perkemabangannya.

Apabila hidrosefalus sudah terdeteksi sejak bayi masih di dalam kandungan atau begitu lahir, maka akan terjadi kerusakan otak dan cacat fisik sejak kecil.

Baca juga: 13 Tahap Tumbuh Kembang Anak 1 Tahun, Orangtua Perlu Tahu

Bagaimana cara mengobati hidrosefalus pada anak?

Dilansir dari laman RS Hermina, anak dengan hidrosefalus dapat mengalami berbagai kelainan perkembangan.

Namun, dengan penanganan yang tepat, penderita hidrosefalus memiliki harapan hidup lebih baik dan bisa beraktivitas normal seperti anak lainnya.

Pengobatan hidrosefalus dilakukan dengan operasi dan terapi untuk mengatasi gangguan tumbuh kembang pada anak.

Berikut tata laksana untuk menangani hidrosefalus:

Langkah pertama mengobati hidrosefalus yaitu mendiagnosis penyebabnya. Setelah itu tim dokter akan memberi terapi atau pengobatan hidrosefalus sesuai penyebab yang mendasarinya.

Misalnya jika disebabkan oleh tumor, maka akan dilakukan operasi pengangkatan tumor di kepala.

Kemudian apabila penyebab hidrosefalus adalah infeksi, dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengobati si kecil.

Baca juga: 12 Dampak Berat Badan Lahir Rendah Terhadap Tumbuh Kembang Anak

  • Operasi pembuatan jalur alternatif sirkulasi cairan otak

Operasi ini dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama yaitu ventriculocisternostomy atau operasi dengan bantuan kamera kecil, lalu dibuatkan lubang untuk sirkulasi cairan otak.

Cara operasi yang kedua yaitu membuat jalur buatan (shunt) dengan menggunakan implan khusus yang terbuat dari silikon. Cairan otak akan dialirkan ke kantung fisiologis lainnya seperti perut atau ke pembuluh darah.

Pengobatan atau operasi untuk anak hidrosefalus dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter setelah melihat kondisi otak si kecil dan gangguan tumbuh kembang yang dialaminya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com