Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarangan Memilih Terapi Stem Cell

Kompas.com - 22/06/2024, 09:43 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Terapi stem cell atau sel punca disebut sebagai pengobatan kesehatan di masa depan. Berbagai penelitian menunjukkan terapi ini bermanfaat besar bagi pemulihan kesehatan seseorang.

Meski demikian pada dasarnya pemakaian terapi ini belum diatur secara jelas di Indonesia. Saat ini pemanfaatan sel punca masih terbatas pada penelitian medis.

Salah satu perusahaan yang memiliki fasilitas produksi stem cell di Indonesia adalah Regenic Stem Cell, salah satu anak perusahaan Kalbe Farma.

Direktur Regenic Stem Cell, dr.Sandy Qlintang M.Biomed menjelaskan, Regenic sudah menciptakan produk stem cell selama lebih dari 10 tahun.

Tahun 2021, Regenic stem cell berpartisipasi aktif dalam penanganan Covid-19 berat bekerjasama dengan BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) dan tiga rumah sakit; yaitu RSUD Dr. Moewardi, Solo; RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta; dan RSUD Dr. Hasan Sadikin, Bandung.

“Hasilnya sangat memuaskan dan sangat baik, serta tidak ditemukan adanya efek samping terhadap pasien-pasien COVID-19," kata dr.Sandy.

Baca juga: Mengenal Pemanfaatan Stem Cell dalam Dunia Kecantikan

Ia memaparkan, stem cell bekerja di dalam tubuh melalui bahan-bahan aktif yang dikeluarkannya, yakni secretome dan exosome, dengan tiga fungsi utamanya, yaitu sebagai antiperadangan, menyeimbangkan sistem imun, dan meregenerasi sel-sel tubuh kita yang sudah rusak menjadi sel-sel baru di dalam tubuh.

Ketika usia terus bertambah, fungsi stem cell pun ikut menurun. Karena itu saat ini dikembangkan terapi stem cell.

Terapi stem cell merupakan terapi yang diberikan dengan sel hidup. Ada beberapa sumber stem cell, antara lain dari embrio atau janin yang secara etika dan agama sudah dilarang, stem cell yang berasal dari jaringan dewasa seperti sel lemak atau sumsum tulang, serta yang terbaik adalah stem cell yang berasal dari tali pusat.

"Terapi stem cell bergantung pada sumbernya, dalam hal ini ada berbagai macam sumber stem cell yang diberikan ke dalam tubuh manusia. Masyarakat perlu berhati-hati dalam memilih sumber terapi stem cell," katanya.

Stem cell yang aman dan berkualitas diproduksi oleh industri obat atau industri farmasi, karena stem cell merupakan bagian dari produk obat biologi. Industri yang membuat juga harus memiliki sertifikasi dari BPOM.

Di pasaran saat ini beredar stem cell yang berasal dari jaringan dewasa kemudian dimanipulasi secara genetik agar menjadi sel punca muda, yaitu iPSC (induced pluripotent stem cell).

Baca juga: Menanti Pemanfaatan Luas Terapi Sel Punca untuk Pengobatan

"Saya mendengar ada tawaran dari oknum-oknum yang menjual stem cell pluripotent ini. Hati-hati, jenis stem cell ini berbahaya karena dapat menimbulkan keganasan,” jelas dr. Sandy.

Terapi stem cell sendiri adalah terapi yang diberikan dengan sel hidup, seharusnya diberikan melalui infus ke dalam tubuh kita supaya sel itu tetap hidup dan bisa bekerja.

Sedangkan produk yang diklaim stem cell tetapi masuk ke dalam tubuh dengan cara diminum, baik berbentuk kapsul, tablet, atau bubuk, dapat dipastikan bukan stem cell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau