KOMPAS.com - Melakukan hubungan seksual secara rutin bisa berdampak positif pada kesehatan tubuh, termasuk meningkatkan fungsi sistem imun, menurunkan tekanan darah tinggi, dan mengatasi stres.
Namun, apa yang terjadi jika suami istri jarang berhubungan intim?
Meskipun umumnya tidak akan berdampak negatif untuk kesehatan, jarang berhubungan intim bisa menyebabkan efek samping tertentu, seperti merasa cemas atau tidak nyaman, mengurangi kualitas hubungan asmara, dan membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit.
Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa efek lama tidak berhubungan intim bagi pria dan wanita berikut ini.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Hasrat Seksual Tidak Terpenuhi? Ini 10 Efeknya…
Suami istri yang jarang berhubungan intim bisa mengalami beberapa efek samping, seperti merasa cemas atau tidak nyaman, lebih sering sakit, dan mengalami penurunan kualitas hubungan asmara.
Disarikan dari WebMD dan Medical News Today, berikut adalah hal yang akan terjadi jika suami istri jarang berhubungan intim.
Salah satu keuntungan berhubungan seks adalah bisa mengurangi rasa cemas dan stres karena akan membantu tubuh untuk mengeluarkan hormon endorfin, atau hormon bahagia.
Sebaliknya, jarang melakukan hubungan intim akan membuat Anda lebih sering merasa cemas dan stres.
Jarang berhubungan seksual bisa menurunkan kemampuan daya ingat.
Pasalnya, hubungan seksual yang dilakukan akan mendukung perkembangan neuron di dalam otak dan meningkatkan fungsi otak secara umum.
Baca juga: Apa Efek kalau Sering Berhubungan Intim? Berikut 6 Daftarnya…
Seks yang dilakukan secara rutin bisa membuat Anda dan pasangan menjadi lebih dekat secara emosional sehingga komunikasi juga akan tetap terjaga.
Sebaliknya, jarang berhubungan seksual justru akan menurunkan kualitas hubungan asmara dengan pasangan.
Melakukan hubungan intim secara rutin dengan pasangan dapat meningkatkan fungsi sistem imun tubuh.
Pasangan suami istri yang jarang berhubungan seksual justru akan mengalami penurunan fungsi sistem imun sehingga rentan sakit.
Jarang berhubungan seksual dapat membuat vagina mengencang dan menipiskan jaringan di dalamnya sehingga risiko cedera, robek, atau berdarah saat berhubungan intim akan meningkat.