Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2013, 10:24 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Seperti halnya ibu hamil, ibu menyusui juga harus lebih berhati-hati sebelum mengonsumsi obat-obatan, termasuk obat yang dijual bebas. Meski begitu, penelitian terbaru menunjukkan kebanyakan obat dan vaksinasi aman bagi ibu menyusui.

Sebuah riset baru dari kelompok dokter anak di Amerika Serikat mengungkapkan, pengobatan dan vaksinasi yang dilakukan kebanyakan ibu saat menyusui tidak akan mempengaruhi kualitas air susu ibu (ASI). Dengan begitu, ibu menyusui tidak perlu khawatir pengobatan yang sedang dilakukannya dapat membahayakan kesehatan bayi.

Selama ini, ibu menyusui seringkali menunda pemberian ASI saat harus menjalani pengobatan. Ditambah lagi, kebanyakan obat juga memberi peringatan untuk tidak dikonsumsi oleh ibu menyusui. Hal tersebut berpotensi mengurangi keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

Menurut para peneliti, kekhawatiran dan pencantuman peringatan pada obat tersebut sebenarnya dikarenakan minimnya penelitian tentang bagaimana obat disalurkan melalui ASI. Mereka pun melakukan riset guna menambah literatur tentang hal tersebut.

Mereka juga menekankan pada pentingnya dokter untuk lebih terbuka mengkomunikasikan tentang kontroversi pengobatan selama menyusui.

"Karena kita tahu pemberian ASI sangat bermanfaat bagi kesehatan dan perkembangan ibu dan bayi, kami melakukan riset ini untuk membantu dokter mengambil keputusan pengobatan pasien," ujar penulis studi Dr Hari Cheryl Sachs, dokter anak dan ketua tim dokter anak dan kesehatan kandungan di Center for Drug Evaluation and Research Pengawas Makanan dan Obat AS (FDA).

Dalam penelitian yang dimuat pada jurnal Pediatrics, para peneliti bertujuan untuk mengganti label obat, dari peringatan menjadi penjelasan mengenai detail kemampuan setiap obat untuk disalurkan melalui ASI.

Diana West, konsultan laktasi dan juru bicara di La Leche League International mengatakan, pesan umum yang bisa diambil adalah, kebanyakan obat tidak mempengaruhi ASI. Maka ibu tidak perlu menghentikan ASI selama mengkonsumsi obat.

"Ini adalah berita dan progres yang sangat baik untuk ibu menyusui," ujarnya.

Kendati demikian, para peneliti mengakui ada pula jenis-jenis pengobatan yang berdampak berbahaya pada bayi. Obat-obatan tersebut antara lain obat pereda rasa sakit yang mengandung narkotika seperti kodein, oksikodon, dan proproksifen.

Maka sebaiknya ibu menyusui menjauhi obat-obat pereda rasa sakit yang mengandung narkotika. Sebaliknya, jika membutuhkan pengobatan pereda rasa sakit, maka pilihlah yang lebih aman, seperti ibuprofen, asetaminofen, atau naproksen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau