KOMPAS.com - Kacang mete termasuk dalam camilan khas Lebaran yang jadi favorit banyak orang. Rasanya yang gurih dan renyah membuatnya cocok dinikmati saat bersilaturahmi. Selain itu, kacang ini juga bernutrisi tinggi.
Kacang mete sebenarnya adalah biji berbentuk ginjal yang berasal dari pohon kacang mete. Namun, kacang ini berbahaya jika dikonsumsi mentah. Proses pemasakan akan menghilangkan kandungan urushiol yang bersifat toksik.
Seperti kebanyakan kacang-kacangan, kacang mete juga dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Kacang mete telah dikaitkan dengan manfaat seperti penurunan berat badan, peningkatan kontrol gula darah, dan kesehatan jantung.
Konsumsi kacang mete dalam jumlah kecil setiap hari dapat menurunkan kadar kolesterol jahat, atau low-density lipoprotein (LDL), di dalam tubuh. Selain berdampak positif pada kadar kolesterol di dalam tubuh, konsumsi kacang mete juga aman untuk penderita asam urat.
Baca juga: Penderita Jantung Apa Boleh Makan Kacang Mete? Berikut Penjelasannya…
Kandungan nutrisi dalam kacang mete
Dalam 28 gram kacang mete yang belum dibumbui apa pun terkandung 157 kalori, 5 gram protein, 12 gram lemak, 9 gram karbohidrat, 1 gram serat, dan berbagai mineral.
Kacang mete kaya akan lemak tak jenuh, kategori lemak yang dikaitkan dengan rendahnya risiko kematian dini dan penyakit jantung. Kacang ini juga termasuk rendah gula, bisa jadi sumber serat, dan mengandung protein cukup tinggi.
Secara umum konsumsi kacang mete dianjurkan karena memiliki banyak manfaat kesehatan.
Meski begitu, kacang mete panggang atau asin, serta kacang yang digoreng dapat mengandung minyak atau garam tambahan dalam kadar tinggi.
Dikutip dari fatsecret, dalam 100 gram kacang mete yang digoreng terkadung 581 kalori, 47 gram lemak, 30 gram karbohidrat, dan 16 gram protein.
Oleh karena itu, mungkin lebih baik memilih kacang mete panggang kering tanpa garam.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kacang mete panggang mungkin mengandung antioksidan yang lebih tinggi.
Baca juga: Kacang Mete Amankah untuk Kolesterol dan Asam Urat? Ini Penjelasannya…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.