KOMPAS.com - Sarapan memiliki arti yang sangat besar bagi tumbuh kembang si kecil. Selain mampu memberikan asupan gizi supaya bisa berkonsentrasi, berpikir, dan beraktivitas hingga waktu makan siang tiba, sarapan juga penting untuk perkembangan otaknya.
Sayangnya, begitu anak sudah sibuk dengan jadwal sekolahnya yang padat, tak jarang mereka enggan menyentuh makanan sarapannya. Bagaimana menyiasatinya agar dia mau kembali pada kebiasaan baik tersebut?
Menurut Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institur Pertanian Bogor (IPB) Profesor Hardinsyah, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak jadi malas sarapan. Pertama, karena waktu yang disediakan untuk sarapan sangat minim.
"Kalau anak bangun terlalu dekat dengan waktu dia harus berangkat sekolah, biasanya dia menolak untuk sarapan. Ini karena tubuhnya tidak siapmenerima makanan, terburu-buru berangkat ke sekolah," tuturnya saat ditemui di sela-sela acara Nutritalk yang diselenggarakan oleh Sarihusada Kamis (5/9/2013) di Jakarta.
Solusinya, imbuhnya, anak perlu bangun lebih pagi. Ini supaya aktivitas di pagi hari tidak terlalu padat sehingga mereka siap untuk mengasup makanan.
Hardinsyah mengatakan, jika anak sulit bangun pagi, maka perlu diintrospeksi waktu tidurnya. Anak-anak usia sekolah butuh tidur 9-10 jam setiap harinya. Apabila tidur terlalu malam, tentu akan sulit dibangunkan di pagi hari.
"Jika kebutuhan tidur tidak bisa dipenuhi pada tidur malam, tidur siang 1-2 jam bisa membantu," sarannya.
Faktor anak menolak sarapan lainnya, lanjut Hardinsyah, adalah kebosanan anak pada menu sarapan yang disuguhkan. Untuk itu, orangtua harus lebih kreatif lagi memberikan menu sarapan.
"Biarkan anak memilih makanan favoritnya, tapi sajikan dengan cara yang sehat," pungkas Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.