Dengan mengatasi gangguan psikiatrik, orang-orang dengan kecenderungan tinggi alami pica ini, bisa menekan risiko pica pada kehamilan.
"Jika seseorang diketahui punya gejala psikotik neurosis, obat-obatan antipsikiatrik bisa menormalkan kembali neurotransmitter. Memberikan obat manfaatnya lebih baik daripada risikonya. Atau berikan terapi perilaku. Gangguan psikiatrik perlu diatasi dulu sebelum hamil, karena orang-orang ini punya kecenderungan mengalami pica dan bisa berisiko terhadap kehamilan. Meski pun sebenarnya, pengidap skizofrenia misalnya, tidak diharapkan untuk hamil," terang spesialis kandungan dan kehamilan Prima Progestian.
Sementara pada wanita yang memiliki kecenderungan mengalami pica, namun bukan pengidap skizofrenia, mencermati kebiasaan makan menjadi cara menekan risiko kehamilan.
Menurut Prima, peran keluarga menjadi penting dalam membantu mencegah pica pada kehamilan. Apalagi dalam masyarakat Indonesia, keluarga berpengaruh besar dalam proses kehamilan salah satu anggotanya.
"Keluarganya harus menyadari kebiasaan makan aneh. Gangguan ini perlu diatasi terlebih dahulu, supaya hamil aman dan terkontrol," saran Prima.
Jika kelainan makan sudah diketahui, Prima mengatakan, dokter bisa memberikan edukasi untuk mencegah pica sepanjang kehamilan. Di sinilah keluarga berperan, membantu calon ibu untuk mengatasi gangguan makannya dan menghindari terjadinya pica sebelum hamil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.