Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2014, 09:41 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

KOMPAS.com – Kehamilan sehat menjadi harapan semua keluarga yang menunggu kelahiran anggota barunya. Harapan ini bisa terlaksana asal peristiwa membahagiakan tersebut direncanakan sepenuhnya.

"Saat ini calon ibu dan ayah tidak boleh berpikir hanya ketika kandungan sudah besar, namun jauh sebelumnya. Ketika mereka menikah secepatnya mempersiapkan kehamilan,” kata dokter ahli kandungan dan kehamilan, Ridwan, dalam kelas parenting bersama New Parent Academy (NPA), di Jakarta, Minggu (9/3/2014). Kelas parenting NPA Batch II berlangsung setiap Minggu hingga 30 Maret 2014.

Persiapan menjelang kehamilan sangat penting mengingat tidak semua calon ibu sadar dirinya hamil. Akibatnya, calon ibu melewatkan tahap penting pembentukan organ pada janin yang berisiko mengakibatkan cacat bawaan. Padahal pembentukan organ hanya berlangsung di delapan minggu pertama kehamilan.

Persiapan sebelum hamil akan menentukan masa depan janin serta kesehatan ibu. Berikut langkah yang bisa dilakukan ibu untuk mempersiapkan kehamilan sehat:

1. Konsumsi asam folat
Asam folat merupakan mikronutrisi yang berperan dalam pembentukan jaringan saraf. Bila calon ibu kekurangan asam folat maka saraf janin tidak terbentuk dan tersambung sempurna, antara tubuh bagian kanan dan kiri.

“Asam folat harus mulai dikonsumsi setidaknya satu bulan sebelum dan dilanjutkan pada sembilan bulan saat kehamilan. Dalam sehari wanita membutuhkan 400 mikrogram asam folat, yang sulit didapat dari makanan yang biasa disantap. Karena itu wanita sebaiknya mengonsumsi suplemen asam folat,” kata Ridwan.

Konsumsi asam folat jumlahnya makin banyak pada ibu yang menderita diabetes melitus atau epilepsi. Yaitu sebesar satu miligram perhari, dan pada ibu dengan riwayat melahirkan cacat tabung saraf, sejumlah empat miligram perhari.

2. Tidak berlebihan mengonsumsi vitamin A, D, dan kafein
Ridwan menyarankan para calon ibu mengonsumsi vitamin A tidak lebih dari 4.000 International Unit (IU), dan vitamin D sebesar 400 IU per hari. Untuk kafein batas konsumsi hanya 200 miligram per hari.

Ridwan mengatakan, konsumsi vitamin A yang terlalu banyak berisiko menyebabkan cacat bawaan pada janin, misalnya jumlah jari atau anggota gerak yang tidak sesuai. Sementara, konsumsi vitamin D berlebihan akan menyebabkan pertumbuhan tulang janin tidak normal. Sedangkan kafein akan menyebabkan bayi terlahir kecil dan menjadi penyebab berat badan lahir rendah (BBLR).

“Karena itu calon ibu wajib memperhatikan label kandungan sebelum mengonsumsi asupan, kemudian menghitung apakah konsumsi hari itu sudah cukup. Dampak negatifnya memang baru akan terasa dalam jangka waktu lama, namun tidak ada salahnya bila menghindarinya sejak dini,” kata Ridwan.

3. Pilih obat nyamuk yang tepat dan hindari berendam dalam air yang terlalu panas
Para calon ibu sebaiknya memilih pestisida yang tidak mengandung organofosfat. Penggunaan organofosfat dalam jangka waktu lama akan menumpuk dalam tubuh dan mengganggu pembentukan organ janin. Akibatnya janin yang lahir berisiko mengalami cacat bawaan.

Ibu hamil yang gemar sauna atau berendam dalam air bersuhu lebih dari 38 derajat Celcius, terutama pada usia kehamilan trimester pertama, juga berisiko mengalami bayi lahir dengan cacat bawaan.

“Persiapan sedini mungkin tentu akan berdampak baik pada kehamilan ibu dan janin. Selain menghindari hal-hal yang membahayakan kehamilan, jangan lupa olahraga untuk mempermudah persalinan,” tutur Ridwan.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com