Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2014, 12:20 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber Dailymail

 

 

KOMPAS.com - Ada-ada saja alasan orang untuk menolak memakai kondom saat berhubungan seksual, misalnya sulit memakainya hingga berkurangnya sensitivitas penis. Padahal dengan menggunakan kondom, risiko untuk tertular penyakit menular seksual hingga HIV bisa dikurangi.

Berdasar pada alasan itulah, sebuah perusahaan kondom asal Amerika Serikat mencoba menciptakan kondom baru yang diklaim lebih kuat, aman, namun tetap memberikan sensitivitas yang lebih baik pada penis. Kondom tersebut baru dikembangkan setelah Charles Powell, penemunya, memiliki teman yang baru saja terinfeksi HIV.

Kondom baru itu terdiri dari dua bagian, lapisan poliuretana adesif berbentuk huruf U yang membungkus penis, bentuknya mirip plester untuk luka di jari. Bagian lainnya yaitu penutup yang menempel rapat di atas untuk menangkap cairan semen.

Powell mengatakan, lapisan poliuretana mirip seperti kulit kedua yang bisa dipakai selama berjam-jam atau berhari-hari. Bahkan lapisan tersebut dapat dipakai saat berkemih ataupun mandi.

"Ketika akan berhubungan seksual, maka pria bisa melepas kertas yang menyangga dari penutup luar kondom tersebut guna mengikat lapisan poliuretana sehingga aman menangkap sperma," jelas Powell.

Menurut dia, kondom baru yang berwarna transparan itu akan bertahan dalam jangka waktu tertentu. Ia juga mengatakan, melalui uji coba, produk ini dinyatakan memiliki risiko kegagalan sebesar 18 persen yang dikarenakan bocor atau penggunaan yang tidak benar.

"Penutup kondom lebih tebal dan kuat dibandingkan kondom tradisional sehingga lebih sedikit kemungkinannya untuk sobek," kata dia.

Kendati demikian, beberapa kritik menyebutkan kondom ini tidak mampu untuk melindungi penis dari penyakit menular seksual seperti herpes karena tidak melindungi keseluruhan bagian penis. Diketahui, penyakit menular seksual dapat menular hanya melalui kontak kulit ke kulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com