Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2014, 16:51 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber HEALTHDAY

KOMPAS.com -Kanker paru diketahui erat kaitannya dengan kebiasaan merokok. Bahkan baru-baru ini sebuah studi menemukan, satu dari empat perokok dengan kecacatan gen tertentu akan mengalami kanker paru.
 
Ketua studi Richard Houlston, profesor molekular dan genetika populasi di Institute Cancer Research di Inggris, mengatakan, perokok secara umum memiliki peningkatkan risiko mengalami kanker paru sebanyak 15 persen, jauh lebih tinggi dari pada orang yang bukan perokok. Namun pada perokok yang memiliki kecacatan gen, risikonya meningkat menjadi 25 persen.
 
"Kanker paru terjadi pada lebih dari satu juta orang setiap tahunnya di seluruh dunia. Cara untuk mengurangi kematian akibat kanker paru adalah untuk menganjurkan orang supaya tidak merokok," kata dia.
 
Menurut dia, hasil studi ini akan menambah alasan kenapa orang perlu menghentikan kebiasaan merokok, karena bisa saja mereka mengalami kecacatan gen yang meningkatkan risiko kanker paru.
 
Houlston dan timnya menemukan hubungan antara kanker paru dan kecacatan gen BRCA2 dengan menganalisis DNA pada lebih dari 11.000 orang Eropa dengan kanker paru dan 16.000 orang yang tidak memiliki penyakit tersebut.
 
Menurut studi yang dipublikasi dalam jurnal Nature Genetics tersebut, kecacatan gen BRCA2 telah diketahui sebagai penyebab kenaikan risiko kanker payudara yang terjadi pada 2 persen orang. Gen ini ternyata juga dapat melipatgandakan risiko kanker paru.
 
Hubungan antara cacat gen BRCA2 dan kanker paru kuat pada pasien dengan tipe kanker paru yang paling umum diderita. Peneliti juga menemukan hubungan antara tipe kanker tersebut dengan gen yang disebut CHEK2 yang normalnya dapat mencegah sel membelah ketika terjadi kerusakan DNA.
 
Kendati demikian, peneliti menekan, hubungan yang kuat antara kanker paru dengan gen BRCA2 bukan berarti gen tersebut lah yang menyebabkan kanker paru. Sehingga keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat. 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau