Ini Syarat Menjalani Operasi Pemotongan Lambung

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu teknik operasi bariatrik yang efektif menurunkan berat badan adalah Laparoscopic Sleeve Gstrectomy (LSG). Operasi dengan pemotongan lambung hingga 75 persen ini ditujukan untuk orang dengan obesitas atau sangat kegemukan.

Meski demikian, bukan berarti semua orang gemuk bisa menjalani operasi ini. Dokter spesialis bedah saluran cerna Errawan R Wiradisuria mengatakan, ada beberapa syarat bagi orang yang ingin menurunkan berat badan dengan metode operasi pemotongan lambung ini.

"Syaratnya kalau untuk orang Asia, dia punya body mass index (BMI/indeks massa tubuh) di atas 35. Tetapi jika disertai penyakit penyerta dengan risiko tinggi yang berhubungan dengan obesitas, bisa pada BMI di atas 30," kata Errawan dalam diskusi di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Operasi ini bisa menjadi pilihan jika pasien tidak pernah berhasil menurunkan berat badan dengan berbagai program diet dan olahraga. Kemungkinan gagalnya diet karena obesitas juga berkaitan dengan genetik.

Menurut Errawan, pasien harus memiliki keinginan kuat menurunkan berat badan dan motivasi mengubah pola hidup sehat. Sebab, operasi LSG tidak bisa menyambung kembali lambung yang telah dipotong.

Untuk itu, pasien juga akan diperiksa secara psikologis. Salah satu faktor psikologis yang tidak memungkinkan pasien mendapat operasi ini, yaitu pasien dengan gangguan obsesif compulsif.

Selain itu, pasien juga harus bersedia berhenti merokok setelah operasi dan hindari kebiasaan minum alkohol. "Merokok bisa bikin luka di dalam bekas sambungan. Jadi seperti lecet," kata Errawan.

Untuk usia yang dianjurkan, yaitu antara 18-65 tahun. Sebab, usia di bawah 18 tahun sebaiknya usaha penurunan berat badan masih bisa dengan menjaga pola makan sehat dan seimbang, serta olahraga teratur.