Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2016, 15:51 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Tak jarang, “lapar mata” diartikan sebagai pertanda bahwa tubuh membutuhkan energi lebih. Padahal, tanpa disadari ini justru menjadi kesempatan menimbun kalori yang sebenarnya tak dibutuhkan.

Dalam sebuah penelitian, orang yang dengan kesadaran makan yang rendah, seperti makan dan ngemil hanya karena tergiur iklan atau makan hanya karena sedih atau bosan, 34 persen cenderung untuk menjadi lebih gemuk dalam waktu cepat.

Susan Albers, Psy.D, penulis Eating Mindfully, membedakan rasa lapar menjadi 2 kategori. Pertama ialah lapar perut atau lapar fisik (physical hunger) dan yang kedua ialah lapar mata atau lapar emosional (emotional hunger). Berikut perbedaannya:

4 tanda lapar fisik:

- Datang secara bertahap. Dari yang tak terlalu lapar menjadi sangat lapar.

- Anda merasakannya di perut Anda, bukan di lidah.

- Anda ingin makan apapun yang dapat dimakan.

- Mudah untuk terpuaskan dan merasa kenyang.

 

4 tanda lapar emosional:

- Datang tiba-tiba setelah Anda melihat makanan yang menarik.

- Anda merasakannya di hati, bukan perut.

- Hanya jenis makanan tertentu saja yang Anda inginkan.

- Sulit untuk terpenuhi dengan makanan lain.

 

Jika yang Anda rasakan lapar fisik, pilihlah bahan makanan yang baik yang akan membuat tubuh berenergi dan kenyang lebih lama seperti protein atau sayuran.

Jika itu lapar emosional, temukan tiga penyebab untuk menggambarkan bagaimana perasaan Anda: apakah bosan, frustrasi, atau terangsang secara seksual? Lalu temukan jalan keluar yang tepat, seperti jalan-jalan, ngobrol dengan kerabat, atau menerima pelukan dari pasangan.

Tak kalah penting, untuk menghindari “lapar palsu”, miliki kesadaran makan yang tinggi. Salah satunya dengan menghindari gangguan seperti menonton TV.

Cobalah fokus pada rasa dan tekstur, kunyah perlahan, dan sesekali cobalah menggunakan tangan yang tidak dominan untuk dapat fokus pada makanan. Dengan begitu, Anda akan akan sukses makan berkualitas, yaitu dalam jumlah cukup namun memuaskan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com