Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus Pengendalian Tembakau untuk Cegah Anak Merokok

Kompas.com - 31/08/2016, 21:37 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia harus memperkuat peta jalan pengendalian produk tembakau. Apalagi, hingga kini Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang belum meratifikasi Farmework Convention on Tobacco Control (FCTC) atau konvensi kerangka kerja pengendalian tembakau.

Staf Ahli Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Bidang Kependudukan, Sonny Harry B. Harmadi mengatakan, fokus utama pengendalian tembakau adalah untuk melindungi generasi penerus bangsa dari bahaya rokok.

"Fokus kita menghilangkan generasi muda perokok. Siapa yang keberatan? Saat ini rokok mudah banget diakses, pengetahuan bahaya rokok di kalangan pendidikan rendah sedikit. Kita mencoba menjauhkan anak dari rokok," ujar Sonny di Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Upaya pengendalian tembakau perlu kerja sama lintas sektor. Namun, sering kali upaya pengendalian tembakau menuai pro dan kontra. Contohnya ketika ada usulan kenaikan harga rokok menjadi Rp 50.000. Banyak orang bereaksi menolak dengan berbagai alasan yang mendukung industri rokok.

Sonny pun mengingatkan tujuan utama pengendalian tembakau, yaitu untuk mencegah peningkatan perokok pemula di kalangan anak-anak. Mereka yang sudah merokok sejak anak-anak dan berlanjut hingga dewasa sangat rentan terkena berbagai penyakit kronis di usia muda. Mereka bisa menjadi generasi yang sakit-sakitan saat memasuki usia produktif.

"Ingat, yang kita cegah jangan sampai orang merokok. Kita berusaha meyakinkan, supaya perokok muda tuh enggak ada, supaya anak-anak pelajar itu enggak merokok," lanjut Sonny.

Menurut Sonny, perlu edukasi mengenai bahaya merokok di semua kalangan, termasuk masyarakat menengah ke bawah. Upaya pengendalian tembakau pun harus melibatkan anak-abak muda.

Margianta Suharman Juanda dari Gerakan Muda untuk FCTC mengatakan, banyak anak muda sebenarnya sudah memiliki kesadaran bahaya merokok.

Melalui Gerakan Muda untuk FCTC di berbagai daerah, mereka pun mengedukasi banyak pelajar mengenai bahaya rokok. Mereka juga berharap Presiden Joko Widodo dapat segera ratifikasi FCTC untuk melindungi generasi penerus bangsa.

"Kita mendukung Presiden segera aksesi FCTC, itu kuncinya," kata Margianta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau