Menu pilihan untuk "nongkrong" pun tak kalah variatif dengan menu utama, di Waroengkoe Anda dapat memesan kentang goreng, roti bakar, ditemani wedang jahe yang bahannya didatangkan langsung dari Klaten, Jawa Tengah, atau kopi Bali yang memiliki rasa serta aroma khas Pulau Seribu Pura.
Meski lebih didominasi kaum muda, mulai pelajar, mahasiswa, hingga profesional muda, menu dan suasana nyaman Waroengkoe juga cocok untuk semua umur dan kalangan. "Ada yang kalau siang makan disini sama teman kerja, terus malamnya bawa keluarga kesini," ungkap Muhammad Ustaf Sukwan (47), suami Chandra yang ikut mengelola Waroengkoe.
Soal harga, Anda tak perlu khawatir, karena banyak pelanggan dari kalangan pelajar dan mahasiswa, tarifnya pun disesuaikan dengan kantong mereka. Untuk menu nasi campur rata-rata dibanderol Rp 15.000, camilan seperti rujak Rp 6.000, dan untuk minuman seperti wedang jahe dan kopi bali hanya Rp 5.000.
"Harga terjangkau untuk berbagai kalangan, kalau mau naikin harga Rp 500 aja, kita mikirnya sebulan karena memperhatikan pelanggan yang dari pelajar dan anak kos," beber Wawan, sapaan akrabnya.
Waroengkoe buka setiap hari mulai jam 12.00 WITA hingga pukul 23.00 WITA. Letak Waroengkoe juga mudah dijangkau, dari perempatan SMA Negeri 2 Denpasar, sekitar 100 meter ke timur Jalan Waturenggong, Anda akan menemui Waroengkoe dengan ciri khas bangunan unik di selatan jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.